ECONOMICS

Produk Mamin Diprediksi Naik di Akhir 2023, Ini Pemicunya

Nia Deviyana 18/07/2023 19:44 WIB

Penyesuaian itu imbas kenaikan harga gula yang menjadi bahan baku berbagai produk makanan dan minuman.

Produk Mamin Diprediksi Naik di Akhir 2023, Ini Pemicunya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memprediksi kenaikkan produk makanan dan minuman pada akhir 2023 dan awal 2024.

Ketua GAPMMI Adhi S Lukman menjelaskan penyesuaian itu imbas kenaikan harga gula yang menjadi bahan baku berbagai produk makanan dan minuman.

Bagi industri besar, untuk menaikan harga butuh proses yang panjang karena perlu berkomunikasi ulang dengan para distributor di daerah.

"Perkiraan saya akhir tahun dan awal tahun baru kita melakukan perubahan-perubahan harga tersebut, itu terkait dengan harga gula," ujar Adhi di Kantor Kemenperin, Selasa (18/7/2023).

"Tapi saya lihat di industri menengah besar belum bergerak, karena kita itu naik harga tidak semudah yang kita bayangkan, kita harus diskusi dengan retail, distributor, dan itu membutuhkan waktu," sambungnya.

Kenaikkan harga gula juga merupakan dampak buruk El-Nino alias kondisi iklim yang bakal mempengaruhi sektor pertanian, termasuk petani tebu. Produktivitas tebu akan terkoreksi, dan mengancam naiknya harga gula.

"Karena ternyata El Nino pengaruhnya besar sekali, kalau tebu itu kan 10 bulan penanamannya, kalau ada El Nino otomatis musim tanam dan sebagainya akan pengaruhnya di tahun depan sedikit mempengaruhi produktivitas dari tanaman tebu sendiri. Ini yang harus kita antisipasi," sambungnya.

Dampak naiknya harga gula itu akan berdampak cepat pada pelaku industri kecil dan mikro. Sebab, para pelaku industri di level itu cenderung tidak memiliki stok jangka panjang terhadap bahan baku. Sehingga ketika ada fluktuasi harga untuk bahan baku, maka mereka akan cepat merespons, daripada harus menanggung kerugian.

"Kalau saya cek memang sudah ada beberapa industri kecil yang sudah menyesuaikan harga, ada yang mengurangi size produknya, mau tidak mau ini dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan menaikkan Harga Pokok Penjualan (HPP) gula petani dan harga acuan penjualan (HAP) gula ditingkat konsumen. HPP gula peyani akan naik Rp1.000/kg dari sebelumnya Rp11.500 menjadi Rp12.500.

Sedangkan untuk harga gula di tingkat konsumen akan naik dari sebelumnya Rp13.500 menjadi Rp14.500 di pulau Jawa, Rp15.500/kg untuk wilayah Timur Indonesia. (NIA)

SHARE