IDXChannel - Harga gula rafinasi internasional melonjak hingga 36,84% menjadi USD26 sen per pon dari harga sebelumnya yakni USD 19 sen per pon. Hal itu pun dikhawatirkan berdampak pada harga jual produk makanan dan minuman (mamin).
Direktur Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan tak menutup kemungkinan akan berdampak pada naiknya harga makanan dan minuman di dalam negeri. Namun, hal itu terjadi setelah kontrak para pengusaha gula dengan importir sudah habis.
"Kita membuat proyeksi-proyeksi, kalau saat ini belum ada dampaknya, karena kalau di industri mamin itu di B2B kontraknya di awal, jadi posisi sekarang mereka masih disuplai gula yang didatangkan dari tahun sebelumnya maupun dari awal tahun. Sehingga harganya belum berubah masih sesuai dengan kontraknya," ujar Putu saat ditemui MNC Portal di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Lebih lanjut dia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan keluhan dari industri mamin ihwal harga gula yang mahal. Sehingga ia dapat memastikan, untuk waktu dekat ini kenaikan harga gula rafinasi belum berimbas pada harga-harga produk mamin.
Apalagi, sambung Putu, saat ini daerah penghasil gula di Indonesia sedang masuk masa panen tebu.