ECONOMICS

Produksi Beras Diproyeksi Turun 1,5 Juta Ton Imbas Musim Kemarau Panjang

Iqbal Dwi Purnama 21/08/2023 12:35 WIB

Fenomena El Nino dinilai akan berdampak pada terganggunya produksi beras di Indonesia. Sebab, hal ini membuat musim kemarau menjadi lebih panjang.

Produksi Beras Diproyeksi Turun 1,5 Juta Ton Imbas Musim Kemarau Panjang. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Fenomena El Nino dinilai akan berdampak pada terganggunya produksi beras di Indonesia. Sebab, hal ini membuat musim kemarau menjadi lebih panjang.

Pengamat Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas memproyeksikan, produksi beras Indonesia pada tahun ini akan turun sekitar 5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut setara dengan pengurangan produksi beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.

"Kalau perkiraan saya penurunan produksi tahun ini 5%, apa makna 5%, maka produksi beras kita akan turun 1,5 juta ton, itu perkiraan kita, kalau berdasarkan ramalan BPS hanya 750 ribu ton," ujar Dwi Andreas dalam Market Review IDXChannel, Senin (21/8/2023).

Dwi Andreas menjelaskan, penurunan produksi itu bukan semata-mata disebabkan oleh El Nino. Tapi, memang penurunan yang disebabkan oleh faktor musim.

Pada saat ini, katanya, Indonesia memang tengah masuk musim kemarau, sehingga pasokan air ke sawah berkurang.

"El Nino ini sering kali kita campur aduk, seolah kekeringan saat ini hanya disebabkan El Nino. Padahal kan memang sudah masuk musim kemarau," lanjutnya.

Namun, dengan adanya El Nino, akan membuat musim kemarau tersebut berlangsung lebih lama. Misal secara periodik musim hujan bisanya mulai masuk pada bulan-bulan September hingga penghujung tahun, dengan adanya El Nino, maka diproyeksikan musim hujan akan masuk lebih lambat.

"Sudah barang tentu apakah El Nino berperan, iya, kemungkinan musim kemarau panjang sedikit, jadi musim hujan akan mundur, mungkin bisa masuk baru ke November," kata Dwi Andreas.

Dwi Andreas pun berharap pemerintah bisa segera melakukan antisipasi dari adanya musim kemarau yang bisa berlangsung lebih panjang ini. Salah satunya dengan membangun sumur-sumur bor di daerah-daerah sentra pertanian yang berpotensi mengalami kekeringan.

(YNA)

SHARE