Produksi Beras Turun Drastis, Plt Mentan Ungkap Alasannya
Hama tikus dan serangga atau penggerek batang padi menggerogoti persawahan petani di Karawang, Jawa Barat (Jabar) saat ini.
IDXChannel - Hama tikus dan serangga atau penggerek batang padi menggerogoti persawahan petani di Karawang, Jawa Barat (Jabar) saat ini. Kondisi itu membuat produksi beras turun signifikan.
Padahal, Karawang merupakan daerah penghasil pangan kedua terbesar di tingkat nasional, khususnya produksi komoditas beras.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi mencatat, petani di Karawang hanya mampu menghasilkan 2 ton beras saja, jumlah itu menurun drastis dari tingkat produksi sebelumnya yakni 5-6 ton.
"Tanaman padinya sudah fase generatif ya, ada burung pipit, kemudian ada hama penggerek batang, kemudian hama tikus yang hari ini tadi cek di lapangan harusnya panen 5-6 ton hanya 2 ton," ujar Arief saat ditemui di Karawang, Kamis (2/10/2023).
Menurutnya, bila kondisi tersebut tidak ditangani secara serius dan cepat, maka akan menurunkan kapasitas produktivitas tanaman pangan secara nasional.
"Itu jelas pasti menurunkan produktivitas dari tanaman pangan kita, khususnya padi," ucapnya.
Lantas bagaimana strategi pemerintah menangani hama?
Pria yang juga menjabat sebagai Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pihaknya segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi hama tikus, serangga, dan persoalan lainnya.
Kementerian Pertanian, lanjut Arief, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menyediakan pestisida, plastik pelindung, persiapan pupuk di mitra kios milik PT Pupuk Indonesia (Persero), hingga upaya pencegahan lainnya.
"Konkritnya, yah uda disiapkan dong. Satu pestisida, dua kalau mau dilindungi lagi plastik pelindung ya, kalau burung ada jejaringnya, jaringan 50 meter itu Rp 50.000, persiapan pupuk di kios-kios," kata dia.
"Tadi ada yang namanya Nitra harganya Rp 50.000 per lima kg, phonska itu juga ada Rp9.000, tadi kita lihat ada semua," lanjutnya.
(SLF)