Produksi Meningkat, Harga Referensi CPO Turun 6,4 Persen
Kemendag merilis harga referensi produk minyak kelapa sawit CPO untuk penetapan bea keluar (BK) periode 1-15 Oktober 2022 menjadi USD 792,19 per MT.
IDXChannel - Kementerian Perdagangan merilis harga referensi produk minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode 1-15 Oktober 2022 menjadi USD 792,19 per metrik ton.
Nilai ini turun 6,4 persen atau USD 54,13 dibanding periode 16-30 September 2022. Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono mengatakan, penurunan tersebut berdampak pada turunnya BK CPO periode 1-15 Oktober 2022 menjadi sebesar USD 33/MT, sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf C pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022.
Harga Referensi tersebut sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1371 Tahun 2022 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
“Saat ini harga referensi CPO mengalami penurunan yang mulai mendekati ambang batas sebesar USD 680/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 33/MT untuk periode 1-15 Oktober 2022,” ungkap Veri dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).
Selain itu, minyak goreng (Refined, Bleached, And Deodorized/RBD Palm Olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0/MT dengan penetapan merek sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1373 Tahun 2022 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, And Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 KG.
Veri menjelaskan, penurunan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya meningkatnya volume produksi CPO di Indonesia dan Malaysia.
Selain itu, dipengaruhi melemahnya nilai tukar ringgit dan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta kebijakan insentif ekspor minyak nabati minyak biji kedelai (soy bean oil) dari negara pesaing.
(FRI)