ECONOMICS

Produksi Minyak AS Turun, Harga Melonjak USD60,36 Per Barel

Rina Anggraeni 04/03/2021 08:15 WIB

Harga minyak dunia berdasarkan formula Indonesia Crude Price (ICP), naik sebanyak USD7,19 per barel menjadi USD60,36 per barel.

Produksi Minyak AS Turun, Harga Melonjak USD60,36 Per Barel. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Cuaca dingin ekstrem yang melanda Amerika Serikat (AS) membuat kapastitas produksi di negara itu turun drastis. Kondisi itu menyebabkan harga minyak dunia berdasarkan formula Indonesia Crude Price (ICP), naik sebanyak USD7,19 per barel menjadi USD60,36 per barel.

Sebelum naik, harga minyak berdasarkan ICP sebesar USD53,17 per barel. ICP SLC juga mengalami kenaikan sebesar USD 7,01 per barel dari USD 54,41 per barel menjadi USD 61,42 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain penurunan produksi minyak mentah AS yang mencapai lebih dari 1 juta bopd akibat cuaca dingin ekstrem yang melanda wilayah Texas.

Kemudian disusul dengan kebijakan dari Federal Reserve AS yang memastikan suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu, hal ini menyebabkan nilai tukar Dolar AS melemah sehingga investor mengalihkan investasi pada pasar ekuitas dan komoditas.

“Harga minyak mentah Februari juga dipengaruhi oleh backwardation pada pasar future minyak mentah yang dipicu oleh optimisme akan perbaikan permintaan minyak mentah seiring pendistribusian vaksin Covid-19 dan pemotongan produksi negara-negara produsen minyak,” ujar Tim Harga Minyak RI dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (04/03/2021).

Faktor lainnya adalah Pertemuan ke-26 Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) tanggal 3 Februari 2021 yang menyepakati untuk melanjutkan pemotongan produksi sebesar 7,2 juta bopd hingga bulan Maret 2021.

Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global untuk tahun 2021 yaitu IEA dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik 5,4 juta bopd menjadi 96,4 juta bopd. OPEC dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik sebesar 5,79 juta bopd menjadi 96,1 juta bopd.

"Laporan EIA bulan Februari 2021 yang menyatakan penurunan stok minyak mentah AS bulan Februari 2021 sebesar 12,7 juta barel menjadi 463 juta barel dibandingkan stok minyak mentah bulan Januari 2021," tulisnya.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pembelian minyak mentah yang berkelanjutan untuk minyak mentah Timur Tengah dari penyulingan Asia-Pasifik, termasuk China, India dan Jepang.

“Peningkatan permintaan gasoline terutama di China, akibat pergeseran dari transportasi umum menjadi kendaraan pribadi dan mulai pulihnya aktivitas industri di India, juga mempengaruhi harga minyak mentah di Asia Pasific,” imbuh Tim Harga.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Februari 2021 dibandingkan bulan Januari 2021 sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar USD7,38 per barel dari USD54,84 per barel menjadi USD 62,22 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar USD 6,96 per barel dari USD52,10 per barel menjadi USD59,06 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar USD6,49 per barel dari USD 54,38 per barel menjadi USD 60,87 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar USD6,96 per barel dari USD 55,32 per barel menjadi USD62,28 per barel. (TYO)

SHARE