ECONOMICS

Produksi Minyak OPEC Plus Naik 137 Ribu Bph Mulai November 2025

Wahyu Dwi Anggoro 06/10/2025 10:15 WIB

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya memutuskan untuk meningkatkan kuota produksi mereka sebesar 137.000 barel per hari (bph).

Produksi Minyak OPEC Plus Naik 137 Ribu Bph Mulai November 2025. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya memutuskan untuk meningkatkan kuota produksi mereka sebesar 137.000 barel per hari (bph) pada November 2025.

Dilansir dari AFP pada Senin (6/10/2025), langkah ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.

"Mengingat prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat saat ini, sebagaimana tercermin dari rendahnya persediaan minyak, delapan negara peserta memutuskan untuk menerapkan penyesuaian produksi sebesar 137 ribu barel per hari dari level Oktober," ujar OPEC+ dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan daring pada Minggu.

Peningkatan tersebut lebih rendah dari perkiraan banyak analis. Kartel tersebut berusaha menghindari penurunan harga di tengah melemahnya permintaan.

"OPEC+8 mengambil langkah hati-hati setelah melihat betapa lesunya pasar," kata Analis Rystad Energy Jorge Leon.

 "Kelompok ini berada di posisi yang sulit antara menjaga stabilitas harga dan merebut kembali pangsa pasar di tengah kondisi surplus," tambahnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Oman, dan Aljazair telah meningkatkan kuota produksi mereka lebih dari 2,5 juta bph.

Prioritas OPEC+ di awal tahun adalah mempertahankan harga tetap tinggi dengan membatasi pasokan, tetapi mereka mengubah strategi mulai April dan kini berupaya merebut pangsa pasar dari produsen lain seperti Amerika Serikat (AS), Brasil, Kanada, Guyana, dan Argentina.

Baru-baru ini, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak global hanya akan meningkat sebesar 700.000 bph antara 2025 dan 2026.

OPEC, yang secara umum lebih optimistis dalam laporannya, memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat sebesar 1,3 juta bph pada 2025 dan 1,4 juta bph lagi pada 2026. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE