ECONOMICS

Produksi Rempah Menurun, Ekspor Sumut Turun 19,05 Persen

Wahyudi Aulia Siregar 04/06/2024 23:00 WIB

Penurunan realisasi ekspor Sumut pada April 2024 disebabkan oleh penurunan pada realisasi sepuluh komoditi utama ekspor dari Sumatra Utara.

Produksi Rempah Menurun, Ekspor Sumut Turun 19,05 Persen. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Realisasi ekspor melalui pelabuhan muat yang ada di Sumatera Utara (Sumut) pada April 2024 tercatat sebesar USD698,13 juta. Realisasi ini menurun 19,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 861,14 juta.

"Jika dibandingkan dengan April tahun sebelumnya (2023), realisasi ekspor pada April 2024 ini juga mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. Artinya ada perlambatan kinerja," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara, Nurul Hasanudin, Selasa (4/6/2024).

Menurut Hasanudin, penurunan realisasi ekspor Sumut pada April 2024 disebabkan oleh penurunan pada realisasi sepuluh komoditi utama ekspor dari Sumatra Utara. Terutama komoditi rempah-rempah, sisa industri makanan, komoditi golongan lemak, dan minyak hewan/nabati.

"Dari sepuluh golongan barang utama, tidak ada golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor. Yang paling besar turunnya pada April 2024 adalah komoditi rempah-rempah. Yakni sebesar USD22,55 juta atau sekitar 36,01 persen," paparnya.

Ekspor Sumatra Utara pada April 2024, lanjut Hasanudin, terbesar ke Amerika Serikat. Lalu ke China dan India. Realisasi ekspor ke Amerika Serikat merupakan yang terbesar yaitu senilai USD97,56 juta. 

Diikuti China sebesar USD 95,90 juta dan India sebesar USD40,40 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 33,55 persen dari total nilai realisasi ekspor Sumut. 

"Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2024, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai USD216,25 juta (31,02 persen)," jelasnya.

Sementara itu untuk kegiatan importasi melalui Sumatra Utara pada April 2024 atas dasar cost, insurance & freight, sebesar USD432,85 juta atau menurun sebesar 5,05 persen dibandingkan Maret 2024 yang bernilai USD455,86 juta. 

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 10,42 persen.

"Nilai impor menurut golongan penggunaan barang April 2024 dibanding Maret 2024, barang modal mengalami kenaikan sebesar 19,00 persen sedangkan barang konsumsi dan bahan baku penolong turun masing-masing sebesar 35,72 persen dan 0,50 persen," jelasnya.

Pada April 2024, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah pupuk dengan nilai sebesar USD14,91 juta (118,01%). Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan gandum-ganduman sebesar USD22,20 juta (-30,86%).

"Nilai impor April 2024 dari China merupakan yang terbesar yaitu USD88,52 juta dengan perannya mencapai 20,45 persen dari total impor Sumatera Utara. Diikuti Singapura sebesar USD67,96 juta (15.70%) dan Amerika Serikat sebesar USD33,27 juta (7,69%)," tandasnya. 

(NIA)

SHARE