Produsen Pupuk Sragen Sukses Tembus Pasar Kamerun dan Kuwait
produk pupuk Turrima kini telah dipakasi secara luas di Kamerun, dan turut berkontribusi terhadap upaya menyuburkan lahan-lahan pertanian di sana
IDXChannel - PT Turrima Agro Mas (Turrima–AgroBiotech) mengumumkan keberhasilannya menembus pasar ekspor kawasan Afrika dan Timur Tengah.
"Keunggulan produk kami adalah pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis. Kami juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen," ujar Chief Executive Officer sekaligus Founder PT Turrima Agro Mas, Mulyono, dalam keterangan resminya, Rabu (6/3/2024).
Atas keberhasilan menembus pasar ekspor tersebut, produsen pupuk organik asal Sragen, Jawa Tengah, itu pun kini membuka peluang bagi tenaga profesional yang berkualitas, untuk dapat turut serta berkiprah di pasar global.
Di Afrika Tengah, menurut Mulyono, Turrima bahkan mendapatkan penghargaan khusus dari Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Republik Kamerun, atas keberhasilan produknya dalam memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di negara tersebut.
"Kami menghargai inisiatif Anda untuk memasukkan Kamerun ke dalam daftar negara mitra Anda, karena TMG Internasional telah bekerja sama dengan para petani di Kamerun," tulis Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Republik Kamerun, Gabriel Mbairobe, yang ditujukan kepada pimpinan PT Turrima Agro Mas, pada 3 Februari 2023 lalu.
Menurut Mbairobe, produk pupuk hasil produksi Turrima kini telah dipakasi secara luas di Kamerun, dan turut berkontribusi terhadap upaya menyuburkan lahan-lahan pertanian di sana.
Mbairobe juga mengeklaim bahwa penggunaan produk pupuk Turrima telah berhasil meningkatkan hasil pertanian, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, serta terbukti mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah.
Selain Afrika, Kuwait National Fertilizer Company (NFC) juga konsisten melakukan transaksi pembelian ribuan liter pupuk cair organik dari PT Turrima Agro Mas. Saat ini, produk-produk pupuk organik Turrima juga mulai merambah ke beberapa negara lainnya.
Dikatakan Mulyono, selain produknya ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian, operasional PT Turrima juga menerapkan corporate value untuk merawat keseimbangan ekosistem, dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Dari sumber daya bahan baku hingga proses produksi, praktik operasional PT Turrima Agro Mas berusaha untuk meminimalkan dampak negatif kepada ekosistem.
"Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat melalui cara ini," tutur Mulyono.
Menghadapi potensi pasar yang terbentang luas saat ini, Turrima ingin memasukinya dengan kekuatan penuh. Karenanya, Mulyono mengajak para profesional yang memiliki pengalaman manajerial di perusahaan multinasional atau brand global dan terbukti sukses pada posisi pimpinan perusahaan untuk bergabung menyongsong kemajuan Turrima.
Pada tahap awal ini, mereka mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional dan manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.
Untuk itu, Turrima mengajak para kandidat untuk bergabung dalam event Meet the Founders, yang akan diadakan pada Kamis 14 Maret 2024 mendatang.
Dalam acara tersebut, para kandidat akan dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka.
Mulyono berharap, melalui event tersebut pihaknya bisa menjaring kandidat berlevel multinasional untuk mengembangkan bisnis Turrima ke skala global.
Apalagi ke depan, Turrima juga akan membuka lebih banyak cabang di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Kami mengundang para profesional level global untuk bergabung mengembangkan pasar ekspor yang sudah kami rintis. Ketika perusahaan-perusahaan besar turun kinerjanya karena berbagai sebab, kami ingin memberi kesempatan kepada yang profesional yang ter-PHK untuk berkiprah di perusahaan nasional yang mulai go internasional," ungkap Mulyono.
Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi. Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari dan bersedia belajar ngaji pada kyai kampung.
"Intinya, kami mencari kandidat yang lebih suka ngopi di pinggir sawah daripada kongkow di kedai kopi merek dari Amerika," tegas Mulyono. (TSA)