ECONOMICS

Program Cofiring Biomassa PLTU Gerakkan Ekonomi Masyarakat

taufan sukma 19/05/2024 18:45 WIB

pelaksanaan program cofiring biomassa dinilai cocok dilakukan di Indonesia dimana potensi lahan kering terhitung cukup besar. 

Program Cofiring Biomassa PLTU Gerakkan Ekonomi Masyarakat (foto: MNC Media)

IDXChannel - Program co-firing atau substitusi batubara dengan biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dinilai potensial dilakukan di wilayah Indonesia dan berdampak positif pada perekonomian masyarakat. 

Menurut Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB University, Dr Meika Syahbana Rusli, program cofiring biomassa pada PLTU memiliki dampak positif pada upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). 

Pemanfaatan biomassa sebagai substitusi batubara di PLTU dinilai berdampak positif pada pengurangan emisi yang dihasilkan dari pembakaran batubara.

Selain itu, pelaksanaan program cofiring biomassa dinilai cocok dilakukan di Indonesia dimana potensi lahan kering terhitung cukup besar. 

"Lahan kering ini cocok ditanami untuk tanaman energi. Lahan kering ini masih banyak yang tidak produktif, yang hanya ditumbuhi alang-alang, rumput-rumputan atau pepohonan yang tidak termanfaatkan. Di Pulau Jawa, ada 1 juta hektar lahan kering yang potensial dimanfaatkan untuk tanaman energi," ujar Meika. 

Meika menjelaskan, selama ini pemanfaatan biomassa hanya bersumber dari limbah seperti dahan-dahan kering pepohonan yang tidak termanfaatkan ataupun dengan serbuk gergaji.

Program hutan energi dinilai dapat menjadi solusi yang tepat untuk mendorong pemanfaatan biomassa dalam rangka mengejar target pengurangan emisi lewat program cofiring PLTU. 

Salah satu program hutan tanaman energi sebelumnya telah digagas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di beberapa wilayah seperti Cilacap Jawa Tengah, Tasikmalaya Jawa Barat dan Gunung Kidul Yogyakarta. 

Meika menilai, program ini perlu diperbanyak dengan terus melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat setempat.

Apalagi, implementasi hutan energi memiliki manfaat yang berkelanjutan dimana pohonnya dapat tetap tumbuh untuk jangka panjang sebab hanya dahan atau rantingnya yang akan digunakan. 

"Jadi ini juga ramah lingkungan, sustainable bahan baku dari tanaman energi ini atau kayu yang besar dipanen kemudian ditanam lagi kayu disana. Artinya budidayanya berlanjut. Ini akan memelihara lingkungan juga menjadi teduh, tidak banyak lahan terbuka, tidak ada erosi," tutur Meika. 

Meika menambahkan, pemanfaatan lahan yang terbuka sebagai hutan tanaman energi dapat mengatasi permasalahan lahan kritis. 

Selain itu, program ini juga berpotensi mendorong pertambahan nilai ekonomi untuk masyarakat. Pemanfaatan biomassa dari pohon yang ditanami oleh masyarakat dapat berdampak positif untuk perekonomian masyarakat. 

"Jadi bisa juga menimbulkan sirkular ekonomi di masyarakat. Ada manfaat ekonomi langsung yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Ini benar-benar ekonomi kerakyatan," ungkap Meika. 

Meika mengungkapkan, ada beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan seperti Kaliandra, Gamal dan Lamtoro. 

"Nanti, dahan-dahannya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar biomassa sementara daunnya dapat digunakan untuk pakan ternak," pungkas Meika.

Implementasi program hutan energi dengan melibatkan masyarakat pun diharapkan dapat ikut mendorong terbentuknya organisasi kelompok tani di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran program. (TSA)
[18.01, 19/5/2024] taufan sukma: Berita 56 - taufan

Dukung Peningkatan Kualitas Jurnalistik, Ini yang Dilakukan Bank BRI (BBRI)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI0, atau Bank BRI), resmi memberikan beasiswa S2 bagi 50 jurnalis terpilih dari seluruh Indonesia.

Program ini telah digelar secara rutin oleh bank milik pemerintah tersebut, dan telah memasuki periode atau patch penyelenggaraan ke-5.

Menurut Corporate Secretary BBRI, Agustya Hendy Bernadi, program ini merupakan bentuk konkret atas dukungan Bank BRI dalam mendukung peningkatan kualitas industri pers dan jurnalistik di Indonesia.

"Salah satunya dengan turut berperan dalam setiap upaya peningkatan kompetensi dan pengetahuan para jurnalis, yang notabene merupakan bagian utama dari industri pers itu sendiri," ujar Agustya, dalam keterangan resminya.

Pernyataan tersebut disampaikan Agustya dalam sambutannya pada malam inagurasi sekaligus pengukuhan bagi jurnalis terpilih, penerima beasiswa BRI Fellowship Journalism 2024, di Sentul, Jumat (17/5/2024).

Menurut Agustya, Program BRI Fellowship Journalism telah secara rutin digelar oleh Bank BRI, dengan penyelenggaraan pada 2024 ini merupakan batch ke-5, sekaligus merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan dari program-program sebelumnya. 
"Para jurnalis yang mengikuti program ini merupakan jurnalis terpilih dari 345 jurnalis dari seluruh Indonesia, yang telah mendaftar dan mengikuti seluruh rangkaian seleksim," tutur Agustya.

Sejumlah tahapan kegiatan dalam program tersebut, di antaranya, seperti training, pembelajaran singkat tentang dunia jasa keuangan dan selanjutnya berkesempatan mendapatkan beasiswa dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli untuk melanjutkan studi di jenjang Strata 2 (S2).

"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua jurnalis yang telah mengikuti program BRI Fellowship Journalism 2024, dan mengucapkan selamat kepada jurnalis-jurnalis terpilih. Semoga program ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat membantu para jurnalis meraih pendidikan yang lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia," ungkap Agustya.

Selain itu, Agustya menjelaskan, program ini juga sekaligus menjadi sarana strategis bagi BRI dalam menjalin relasi yang baik dengan jurnalis media melalui rangkaian program komprehensif, memberikan akses kepada para pelaku UMKM, dan memperkaya ekspos pemberitaan melalui kisah-kisah humanis dan inspiratif dari para pelaku UMKM binaan BRI.

Sebagai informasi, sebanyak 50 yang terpilih dalam BRI Fellowship Journalism 2024 tersebut berasal dari jurnalis media online, media cetak, televisi dan radio.

Para jurnalis tersebut telah melewati berbagai proses seleksi  mulai dari tahap I (administrasi), tahap II (psikotes) dan tahap III ( coaching dan mentoring).

Dalam rangkaian kegiatan program BRI Fellowship Journalism 2024, terdapat beberapa kegiatan yang diikuti para jurnalis seperti Journalist on Site, BRI Journalist Bootcamp (sharing knowledge dan networking) dan Journalist Scholarship (program pemberian beasiswa S2 CSR BRI Peduli). (TSA)

SHARE