ECONOMICS

Program Didieselisasi PLN Diharapkan Mampu Tingkatkan Skala Ekonomi RI 

Athika Rahma 24/03/2022 18:28 WIB

PLN berkomitmen dalam menjalankan transisi energi dengan melakukan didieselisasi atau konversi PLTD ke energi yang lebih bersih.

Program Didieselisasi PLN Diharapkan Mampu Tingkatkan Skala Ekonomi RI

IDXChannel - PLN berkomitmen dalam menjalankan transisi energi dengan melakukan didieselisasi atau konversi PLTD ke energi yang lebih bersih. Hal ini dinilai mendukung ekonomi dan pembangunan terutama di daerah.

Head of Public Sector and Social Sector Practices in Africa McKinsey & Company Adam Kendall mengatakan, dedieselisasi menjadi kesempatan bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan terhadap baterai, yang saat ini menjadi komponen termahal dalam pengembangan PLTS sebagai baseload.

"Bagaimana dedieselisasi ini mampu meningkatkan skala ekonomi secara signifikan, dan dapat mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan menjadi satu hal yang harus terus dijaga," tutur Adam dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).

Hanya saja, dirinya mengingatkan sesuai dengan pengalamannya di Afrika, bahwa tahap pembangunan adalah proses yang terhitung mudah.

Senada dengan Adam, Akademisi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Prof Mukhtasor, Ph.D melihat ada persepsi bahwa penurunan emisi harus dilakukan dengan membeli teknologi yang mahal di bidang energi. Padahal, laporan yang dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 2020 menunjukkan bahwa proyeksi emisi karbon pada 2030 sektor energi sudah di bawah target yang ditetapkan.

"Untuk sektor energi penurunan karbon kita sudah on the track. Yang belum memenuhi adalah kehutanan, tetapi kenapa yang didorong-dorong adalah sektor energi" tegasnya.

Oleh karena itu, dalam menjalankan program dedieselisasi, PLN harus memaksimalkan kekuatan nasional dalam pengembangan teknologi EBT di dalam negeri.

"Transisi energi adalah proses yang kompleks. Proses ini tidak hanya melibatkan sektor energi, tetapi juga menuntut adanya transformasi ekonomi. Di mana pengembangan teknologi baru akan menjadi sumber pendapatan untuk proses transisi yang berkelanjutan," jelas dia.

Dia pun berpesan agar dalam menjalankan program dedieselisasi, peran PLN sebagai pengembang dan operator utama pembangkit harus tetap dipertahankan. Menurutnya, keberadaan Independent Power Provider (IPP) memang penting untuk mengembangkan teknologi baru, akan tetapi jika terlalu banyak pembangkit dikelola IPP, fungsi PLN hanya akan menjadi distributor saja.

Misalnya, untuk pilot project skema dedieselisasi secara hybrid menggunakan Automatic Generation Controller & Grid Monitoring System untuk Mini Grid di sistem Sumba Timur digagas PLN bersama United States Agency for International Development (USAID).

Menurut Director of Advance Energy System USAID Hanny J. Berchmans, proyek ini berhasil memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pulau terpencil.

"Dengan menggunakan PLTS dan PLTD secara bersamaan, sistem Sumba Timur mampu menghasilkan listrik yang stabil dan tidak pernah padam selama 24 jam. Bahkan, kestabilan sistem mencapai 100% dengan memanfaatkan hanya 25% energi surya tanpa penggunaan baterai," paparnya. Athika Rahma

(NDA)

SHARE