ECONOMICS

Programmer Outsourcing di India Diprediksi Kehilangan Pekerjaan dalam Dua Tahun

Jujuk Ernawati 19/07/2023 04:04 WIB

Sebagian besar programmer outsourcing di India akan kehilangan pekerjaannya dalam satu atau dua tahun ke depan.

Programmer outsourcing di India diprediksi kehilangan pekerjaan dalam dua tahun

IDXChannel - Sebagian besar programmer outsourcing di India akan kehilangan pekerjaannya dalam satu atau dua tahun ke depan. Hal ini dikatakan oleh CEO Stability AI Emad Mostaque. 

Dia menuturkan, sebagian besar programmer outsourcing di India akan kehilangan pekerjaan imbas dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dengan AI, perangkat lunak bisa dikembangkan hanya dengan sedikit karyawan.

"Saya pikir itu (AI) mempengaruhi berbagai jenis pekerjaan dengan cara yang berbeda," kata Mostaque, dikutip dari US Today, Selasa (18/7/2023).

"Jika Anda melakukan pekerjaan di depan komputer dan tidak ada yang pernah melihat Anda, itu memiliki dampak yang sangat besar karena model ini seperti lulusan yang sangat berbakat," imbuhnya.

Namun, menurut Mostaque, tidak semua pekerjaan akan terkena dampak yang sama. Hal tersebut tergantung peraturan dan regulasi yang berbeda di sejumlah negara. 

Misalnya, negara-negara dengan undang-undang perburuhan yang lebih ketat seperti Prancis cenderung tidak mengalami dampak seperti itu. Namun di India, menurut Mostaque, dalam satu atau dua tahun ke depan, akan ada programmer outsourcing yang diberhentikan, sedangkan di Prancis tidak akan pernah melakukannya.

"Jadi itu memengaruhi model yang berbeda di negara yang berbeda dengan cara yang berbeda di sektor yang berbeda," ucapnya.

Sementara itu, laporan Bloomberg menyebutkan India adalah rumah bagi lebih dari 5 juta programmer perangkat lunak yang paling berisiko terkena dampak AI canggih seperti ChatGPT.

Negara terbesar kedua di Asia ini adalah lokasi utama bagi perusahaan yang mengalihdayakan pekerjaan back office dan tugas lainnya ke luar negeri. Raksasa teknologi Silicon Valley, bank Wall Street, maskapai penerbangan, dan pengecer adalah klien perusahaan outsourcing India.

Tata Consultancy Services (TCS), sebuah perusahaan konsultan dan layanan IT multinasional India adalah penyedia outsourcing terbesar di negara tersebut. Selain TCS, ada juga Infosys dan Wipro.

TCS sangat percaya pada AI generatif dan berkomitmen untuk melatih lebih dari 25.000 teknisi tentang teknologi tersebut melalui layanan Microsoft Azure Open AI untuk membantu pelanggan mempercepat adopsi teknologi baru tersebut.

CEO TCS N. Ganapathy Subramaniam mengatakan, perusahaan mulai mengambil pendekatan "mesin" untuk pengiriman proyek sekitar empat tahun lalu dan ini telah menunjukkan bahwa AI dapat memiliki dampak besar pada cara bekerja dan cara melakukan sesuatu. Namun penerapan AI generatif, kata dia, membutuhkan waktu beberapa tahun ke depan.

SHARE