Progres Proyek Tanggul Laut Teluk Jakarta Tembus 53,14 Persen, Ditargetkan Rampung 2024
Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tanggul laut teluk jakarta sepanjang 1.458 meter ditargetkan rampung akhir 2024.
IDXChannel - Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tanggul laut teluk jakarta sepanjang 1.458 meter ditargetkan rampung akhir 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa proyek ini dibangun sebagai upaya dalam melindungi wilayah sekitar dari ancaman banjir rob, terutama di area pemukiman warga ketika air laut sedang pasang karena terjadi penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut.
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sendiri menggarap pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 4 yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara serta Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang senilai Rp297 Miliar.
"Proyek Strategis Nasional ini dikerjakan untuk perkuatan serta peninggian tanggul laut, tanggul muara sungai maupun penataan kawasan pesisir pantai utara Jakarta dan sekitarnya, dengan progres saat ini mencapai 53,14%," ujar Adjib dalam keterangan resminya, Kamis (16/5/2024).
Proyek yang telah dimulai sejak Desember 2022 lalu, digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (KSO Wika-Hutama Karya) dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.
Memiliki total panjang 1.485 m, proyek terbagi ke dalam zona A, B dan C. Adapun jenis pekerjaan yang telah selesai digarap bersama KSO Wika-Hutama Karya yakni pada zona A meliputi pemancangan tiang beton tipe D800, pekerjaan cerucuk dan matras bambu, serta pemancangan tiang kotak berukuran 25 x 25 cm sebagai pondasi untuk dermaga akses nelayan.
Sementara pekerjaan yang tersisa saat ini adalah pekerjaan timbunan sirtu pada zona A, pemancangan CCSP atau tanggul turap beton pipih tipe W400 pada zona B serta pekerjaan timbunan sirtu dan pemancangan CCSP tipe W450 pada zona C.
Dalam pembangunan tanggul ini, terdapat desain berupa cerucuk dan matras bambu yang berfungsi untuk menahan struktur timbunan sirtu dan batu boulder.
Selain itu, juga digunakan teknologi inner bore yang dimana proses pemasangan tiang pancang lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, polusi suara, serta minim getaran.
(NIA)