Proyek Kilang Minyak Senilai USD1 Juta, Nindya Karya Ajak Tiga Perusahaan Korsel
Nindya Karya menggandeng tiga perusahaan asal Korea Selatan untuk melakukan pengembangan proyek Kilang Minyak Pertamina senilai USD1 juta.
IDXChannel - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Nindya Karya (Persero) BUMN di sektor Jasa Konstruksi, Engineering Procurement Construction (EPC) & Investasi menggandeng tiga perusahaan asal Korea Selatan untuk mengembangkan Refinery Unit II di Dumai, Riau.
Perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang digandeng tersebut antara lain, LOTTE Engineering & Construction, KOREIT dan DH Global melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Studi Bersama (Joint Study Agreement/JSA).
Meski demikian, ikatan kerja sama kedua perusahaan dengan perusahaan korea meliputi aspek teknis maupun bisnis, di antaranya, kajian konfigurasi yang terdiri peninjauan unit Residu Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan studi optimasi untuk memproduksi produk yang bernilai tinggi.
Sedangkan dari aspek bisnis meliputi kajian model bisnis, termasuk skema pendanaan dan skema bisnis yang optimal bagi para pihak. Kemudian, melakukan kajian kelayakan atas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai, melakukan kajian studi pasar serta melakukan pemetaan atas pihak-pihak lain yang dapat berkolaborasi untuk mendukung kelayakan proyek.
Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi mencatat studi bersama proyek tersebut telah menelan investasi hingga 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp14,46 miliar (kurs Rp14.462). Investasi merupakan hasil patungan dari KPI, Nindya Karya, dan DH Global.
"Pihak Korea Selatan, dalam hal ini DH Global, berani membuat komitmen kira-kira 650.000, dolar AS, lalu sisanya 350.000 dolar AS, itu akan dibagi antara Pertamina Kilang dan Nindya Karya," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarinves, Basilio Dias Araujo, Sabtu (26/6/2021)
Basilio menyebut, revitalisasi kilang unit II Dumai merupakan satu dari enam kilang yang masuk dalam program RDMP dalam rangka meningkatkan kedaulatan energi nasional. Dirinya berharap langkah kerja sama tersebut dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya untuk dapat direalisasikan.
Posisi Nindya dalam Proyek Pengembangan Refinery Unit II, Dumai sendiri sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan global di bidang konstruksi dan investasi berbasis engineering yang terpercaya, terkemuka dan berkelanjutan.
Kegiatan penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Nindya, Haedar A. Karim dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina International, Djoko Priyono secara langsung serta perwakilan dari DH Global, KOREIT dan LOTTE Engineering & Construction secara online, hingga disaksikan oleh Basilio Dias Araujo. (TYO)