Pungli di Pelabuhan Sudah Mirip Praktik Mafia, Pelakunya Bukan Lagi Satu Dua Orang
Aksi pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan pelabuhan bukan barang baru, melainkan sudah berlangsung cukup lama.
IDXChannel - Aksi pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan pelabuhan bukan barang baru, melainkan sudah berlangsung cukup lama. Apalagi, permintaan jatah kepada para sopir truk sudah bukan lagi dilakukan oleh satu atau dua orang saja, sehingga sudag mirip praktik mafia.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan, kasus pungli di Pelabuhan Tanjung Priok bukan yang pertama. Pemalakan ini tidak semerta merta hanya dilakukan oleh satu dua oknum, sehingga aksi ini masih terus berlangsung hingga saat ini.
"Praktik tidak bisa berlangsung sangat lama, kalau strukturnya hanya satu dua orang pemain. ini sebenarnya praktik mafia," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (15/6/2021).
Bhima menuturkan, para preman yang melakukan aksi ini akan membagi-bagikan hasil palakannya pada oknum yang lainnya. Sebab aksi ini memiliki struktur berlapis di dalamnya.
"Uang dari hasil pungli nanti akan dibagi-bagi ke oknum karena pungli itu berlapis,"katanya.
Bhima menegaskan bahwa aksi pemalakan ini harus diusus sampai tuntas ke akar-akarnya sehingga tidak akan ada lagi anggota lainnya yang masih berkeliaran melanjutkan aksinya. Dia juga menyampaikan, oknum-oknum yang terlibat dalam aksi pungli harus di pecat dan diberi sanki tegas.
"Kita sudah bosan ya dengar pungli merajalela dan ini sangat membebani ekonomi," tutupnya. (TYO)