Punya 1,26 Ton, Bulog Pastikan Stok Beras hingga Lebaran 2024 Aman
Saat ini, pasokan beras di gudang milik Perum Bulog sebanyak 1,26 juta ton.
IDXChannel - Pemerintah memastikan pasokan beras di dalam negeri aman hingga Juni atau pasca Lebaran 2024. Saat ini, pasokan beras di gudang milik Perum Bulog sebanyak 1,26 juta ton.
Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan memasuki 2024, pihaknya telah bersiap untuk menghadapi ketidakpastian produksi beras dalam negeri yang bisa terjadi.
Karena itu, selain menyerap beras di dalam negeri yang terus dioptimalkan, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar Bulog untuk mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP) melalui importasi.
"InsyaAllah saya cukup yakin dan laporkan ke Presiden. Sampai selesai lebaran stok (beras) pemerintah aman," kata Bayu Krisnamurthi dalam sebuah diskusi, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Dia mencatat, selama 2023 sektor pangan nasional dihadapkan pada gelombang turunnya produksi imbas iklim kemarau ekstrim El Nino yang melanda Indonesia. Di sisi lain, terdapat gelombang kenaikkan biaya produksi pertanian akibat kenaikan harga-harga dari pupuk, BBM, hingga biaya angkutan akibat faktor global.
Bayu pun menegaskan, Bulog telah mengamankan pasokan beras dari luar negeri. Selain itu, masih terdapat 494.000 ton beras yang masih dalam perjalanan menuju gudang-gudang Bulog di berbagai wilayah.
Tak hanya itu, masih ada 500.000 ton beras impor dari kuota tambahan yang tengah diproses masuk.
Memasuki tahun 2024, Bayu mengatakan, pemerintah telah memberi penugasan importasi sebanyak 2 juta ton. Meskipun untuk mendapatkan beras dari luar negeri pun tidak mudah.
Importasi semata-mata dilakukan untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri demi mengindari adanya gejolak harga beras yang bisa berdampak buruk bagi masyarakat.
Senada, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memaparkan, berdasarkan data proyeksi Kerangka Sampel Area (KSA) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2023, diolah Bapanas, produksi beras bulan Januari 2024 sebanyak 930.000 ton atau terendah sejak 2021 yang rata-rata di atas 1 juta ton.
Pada Februari 2024, diprediksi hanya 1,32 juta lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yang di atas 2 juta ton.
Sementara itu, rata-rata kebutuhan beras bulanan sebanyak 2,5 juta ton. Oleh karena itu, kata Arief, impor beras oleh Bulog pada tahun ini juga sekaligus untuk mengamankan kebutuhan beras pada awal 2024.
"Kebijakan impor memang tidak populer. Namun, mau tak mau harus dilakukan. Saya mau sampaikan bahwa pemerintah sangat update, selalu memantau kondisi riil di lapangan, dan memastikan kepentingan rakyat sehingga kita tidak boleh kekurangan beras," tegas Arief. (NIA)