ECONOMICS

Punya Utang Rp43,81 Triliun, Erick Thohir Klaim Keuangan PTPP Sehat

Suparjo Ramalan 26/05/2023 12:17 WIB

Kementerian BUMN mencatat struktur keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, (PTPP) sangat sehat, dibandingkan BUMN Karya lainnya.

Punya Utang Rp43,81 Triliun, Erick Thohir Klaim Keuangan PTPP Sehat. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat struktur keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, (PTPP) sangat sehat, dibandingkan BUMN Karya lainnya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, keuangan PTPP semakin membaik dan memiliki keahlian di bidang konstruksi bangunan sejenis.

"PP adalah salah satu BUMN Karya yang sangat sehat dan punya kunci kekuatan yaitu expertise dalam pembangunan gedung-gedung sejenis," ucap Erick saat ditemui di Gedung Danareksa, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Meski demikian, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan jumlah liabilitas, termasuk utang senilai Rp43,81 triliun hingga kuartal I-2023. Jumlah itu meningkat dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp42,79 triliun.

Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang Rp17,19 triliun.

Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4,36 triliun. Angka itu naik tipis 1,94 persen dibandingkan periode yang sama 2022 yakni Rp4,28 triliun.

Di sisi beban pokok pendapatan, tercatat naik tipis menjadi Rp3,8 triliun. Pada kuartal I-2022 sebelumnya, PTPP mencatat beban pokok pendapatan senilai Rp3,73 triliun.

"Saya, contohnya beberapa kali menugaskan PP untuk sebuah pembangunan, ya hasilnya seperti ini (Menara Danareksa), alhamdulillah bagus," katanya.

Lantaran dipandang sehat keuangannya, Erick meminta PTPP segera melakukan konsolidasi dengan BUMN Karya lainnya yang memiliki keahlian serupa. Dari opsi awal, PTPP akan disinergikan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WSKT).

"Dan di situlah saya berharap juga PP bisa mulai mengonsolidasi juga BUMN Karya lainnya yang memang punya expertise seperti ini. Itulah kenapa kita sejak awal kita mengingatkan bahwa (BUMN) karya-karya itu harus punya expertise," tutur Erick.

(YNA)

SHARE