ECONOMICS

PUPR akan Integrasikan Sistem Informasi Jasa Konstruksi

Iqbal Dwi Purnama 21/06/2023 05:30 WIB

Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengintegrasikan sistem informasi jasa konstruksi untuk meningkatkan kualitas Pengadaan Barang.

PUPR akan Integrasikan Sistem Informasi Jasa Konstruksi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengintegrasikan sistem informasi jasa konstruksi untuk meningkatkan kualitas Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).

"Dalam rangka modernisasi PBJ, Kementerian PUPR berupaya mengintegrasikan beberapa sistem informasi jasa konstruksi yang telah tersedia seperti SIMPAN, SIMPK, SIKI, SIKOMPAK, SIPBJ, dan SIPASTI,” ujar Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Selasa (20/6/2023).

Rachman Arief menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses PBJ TA 2022, Kementerian PUPR saat ini juga tengah berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan proses PBJ lewat usulan perbaikan regulasi pengadaan barang dan jasa.

Usulan perbaikan regulasi PBJ tersebut seperti, pokja pemilihan dapat melakukan klarifikasi secara fisik, pencegahan indikasi pinjam bendera, tata cara evaluasi perizinan berusaha, penyesuaian tata cara perhitungan dan tabel rekapitulasi TKDN. 

Selain itu, diusulkan juga perubahan ketentuan persyaratan harga, apabila penawaran kurang dari 80% HPS, maka dinyatakan gugur. Diusulkan juga penambahan persyaratan kualifikasi keuangan, perubahan ketentuan evaluasi teknis dan perbaikan substansi kontrak.

“Direktorat Jenderal Bina Konstruksi telah bersurat kepada Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan LKPP untuk usulan perbaikan regulasi PBJ. Dan untuk saat ini sedang menunggu tindak lanjut atas surat tersebut,” sambung Rachman Arief.

Sementara, dalam progres penyelenggaraan tender/seleksi pada TA 2023, jumlah pagu yang tersedia sebesar Rp38,5 T dengan total sebanyak 2.938 paket pekerjaan.

"Saat ini yang sudah terkontrak 1.770 paket dengan nilai sebesar Rp22,14 T. Untuk yang sedang proses lelang ada 817 paket dengan nilai Rp9,34 T," pungkasnya.

Sementara untuk progres pelaksanaan tender/ seleksi khusus IKN pada TA 2023, total paket yang tersedia sebanyak 88 paket dengan nilai Rp8,46 T. Dengan rincian, 22 paket senilai Rp2,68 T sudah terkontrak, dan 40 paket senilai Rp1,46 T masih dalam proses tender.

(SLF)

SHARE