ECONOMICS

Pupuk Kaltim Produksi 1 Juta Ton Green Ammonia, Investasi Capai Rp68,7 Triliun

Suparjo Ramalan 20/05/2023 16:07 WIB

Pihaknya bersama sejumlah telah menyepakati kerja sama yang dilakukan di Copenhagen, Denmark, pada 19 Mei 2023.

Pupuk Kaltim Produksi 1 Juta Ton Green Ammonia, Investasi Capai Rp68,7 Triliun (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memperkirakan nilai investasi untuk memproduksi 1 juta ton green ammonia per tahun mencapai USD4 miliar atau setara Rp68,79 triliun. 

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi, mengatakan pihaknya bersama sejumlah telah menyepakati kerja sama yang dilakukan di Copenhagen, Denmark, pada 19 Mei 2023.

Salah satu fokusnya merancang pembangunan fasilitas yang memproduksi green ammonia sebesar 1 juta ton per tahun dengan estimasi investasi senilai USD4 miliar. 

“Tentunya ini adalah kesempatan dan peluang yang sangat positif bagi kemajuan PKT dan juga bagi industri petrokimia Tanah Air," ujar Rahmad melalui keterangan pers, Sabtu (20/5/2023). 

Dia menjelaskan ada awalnya Pupuk Kaltim, Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP menggagas kajian produksi green ammonia dengan menggunakan energi berbasis thorium. 

Thorium tergolong sebagai sumber energi hijau yang lebih ekonomis. Di Indonesia, potensi kandungan thorium diperkirakan mencapai 210.000-270.000 ton yang tersimpan di Bangka, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.

Sinergi penjajakan produksi green ammonia ini diawali dari komunikasi antara Rahmad Pribadi dengan Thomas Jam Pederson, Co-Founder Copenhagen Atomics di bulan Juli 2022. 

Copenhagen Atomics kemudian menawarkan Pupuk Kaltim untuk bergabung dalam kajian bersama mengenai green ammonia yang sedang dilakukan antara Copenhagen Atomics, Topsoe dan Alfa Laval.

Sebagai tahapan awal, PKT bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai kajian green ammonia menggunakan energi berbasis thorium secara digital pada Januari 2023. 

Selanjutnya, seluruh pihak yang terlibat dalam kerja sama itu bersepakat menandatangani nota kesepahaman kedua pada 19 Mei 2023 di Copenhagen, Denmark. 

"PKT juga selalu membuka diri untuk kolaborasi dengan banyak pihak yang bisa melahirkan teknologi dan inovasi terbaik. Salah satunya lewat penjajakan green ammonia sebagai bentuk energi terbarukan ini," katanya.

Untuk diketahui, green ammonia adalah amonia yang dihasilkan dari bahan baku non-hidrokarbon dan juga menggunakan sumber energi dari non-hidrokarbon (energi hijau). Salah satu proses produksi green ammonia berupa mereaksikan hidrogen yang dihasilkan oleh elektrolisa air dengan nitrogen yang diambil dari udara.

Selain ramah lingkungan dan target untuk mendukung program net zero emission yang dicanangkan pemerintah Indonesia di 2060, potensi pasar untuk green ammonia sangat tinggi.

Nantinya diprediksi konsumen akan semakin banyak yang beralih ke penggunaan energi terbarukan seperti green ammonia yang dalam proses produksinya tidak menghasilkan emisi CO2. 

(SAN)

SHARE