ECONOMICS

Purbaya Effect Dinilai Sudah Mulai Terasa ke Sektor Ekonomi, Ini Buktinya

Anggie Ariesta 14/11/2025 04:04 WIB

Kebijakan ekonomi yang dijalankan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dinilai mulai menunjukkan hasil positif.

Purbaya Effect Dinilai Sudah Mulai Terasa ke Sektor Ekonomi, Ini Buktinya. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menilai kebijakan ekonomi yang dijalankan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mulai menunjukkan hasil positif.

Hal tersebut, kata Sunarsip, terutama dalam peningkatan likuiditas dan pertumbuhan kredit perbankan. Fenomena ini disebutnya sebagai 'Purbaya effect'.

“Mungkin Purbaya effect itu sudah kerasa belum? Sudah, jawabannya. Sudah kerasa,” ujar Sunarsip dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Sunarsip menjelaskan, tanda-tanda awal efek tersebut mulai terlihat dari meningkatnya dana pemerintah pusat di perbankan yang melonjak tajam per September 2025.

Menurutnya, ini menunjukkan adanya pergerakan fiskal yang lebih aktif di bawah kepemimpinan Purbaya.

“Dana pemerintah pusat year to date-nya sudah kelihatan sekali melonjak,” ujarnya.

Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit perbankan juga tercatat meningkat dari 6,96 persen pada Agustus 2025 menjadi 7,2 persen.

Sunarsip menilai peningkatan ini sebagian besar didorong oleh penyaluran kredit kepada debitur BUMN, yang tumbuh signifikan dari 1,09 persen menjadi 10,04 persen.

“Kenapa saya bilang ini Purbaya effect sudah bekerja? Karena sebagian besar sumber pertumbuhan kredit perbankan itu masih dari kepada debitor BUMN. Kalau tanpa ini, mungkin pertumbuhan ekonomi tidak bisa 5,04 persen, mungkin masih di bawah 5,” kata dia.

Namun, Sunarsip menegaskan, agar dampaknya lebih luas, kebijakan fiskal yang dijalankan perlu menjangkau sektor swasta.

“Saya berharapnya bisa lebih, tidak hanya pada level korporat BUMN, tapi juga swasta. Karena Pak Purbaya kan selalu bilang, dia pengen mentransmisikan fiskal menjadi katalis pertumbuhan untuk private,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sunarsip mengingatkan pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya bertumpu pada stimulus sisi permintaan (demand side).

Pemerintah juga perlu mempercepat penyelesaian hambatan di sisi penawaran (supply side) agar sektor riil bisa bergerak lebih cepat.

“Tanpa menafikan pentingnya stimulus di sisi demand, problem-problem yang ada di sisi supply itu harus segera dipercepat,” katanya.

Menurut Sunarsip, dengan strategi fiskal yang lebih aktif dan dorongan terhadap sektor swasta, efek kebijakan Purbaya dapat menjadi katalis bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional.

(Dhera Arizona)

SHARE