ECONOMICS

Putar Otak Pedagang Warteg di Tengah Harga Bahan Pokok Melonjak Naik

Heri Purnomo 03/11/2023 15:59 WIB

Pengusaha warteg kini tengah merasakan kebingungan untuk menjual hasil olahan bahan pokok yang kian terus mengalami kenaikan.

Putar Otak Pedagang Warteg di Tengah Harga Bahan Pokok Melonjak Naik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengusaha warteg kini tengah merasakan kebingungan untuk menjual hasil olahan bahan pokok yang kian terus mengalami kenaikan. Pasalnya kenaikan harga pangan ini tidak hanya Rp1 ribu, Rp2 Ribu, melainkan sudah lebih dari Rp10 ribu.

Mau tak mau, pengusaha warteg antara memilih menaikan harga dagangannya atau mengurangi jumlah porsi yang dijual.

Pemilik Warteg Sri Abadi yang berlokasi di Jalan Arteri, Pondok Indah mengungkapkan bahwa dengan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan tinggi tersebut ia memilih untuk menaikan harga Rp1 kepada pelanggannya.

Meski berat, Abdul mengatakan pilihannya untung menaikan harga mau tak mau dilakukannya. Hal itu dilakukan mau tak mau agar warungnya terus berjalan.

"Kita menjualnya bingung, kita mau naikin yang makan pelanggan, ngeri ilang. Paling kita naikin seribu sekarang ini," katanya kepada MNC Portal, Jumat (3/11/2023).

"Kita terus terang aja ke pelanggan mas kita naik seribu ya mas, soalnya bahan-bahan pada naik," tambahnya.

Adapun kenaikan harga yang Ia rasakan terjadi hampir di semua bahan pangan, misalnya telur, cabai, beras, gula hingga sayur mayur.

"Telur dari Rp22 ribu per kg jadi Rp27 ribu, paling sebentar lagi jadi Rp30 ribu. Beras yang tadinya Rp450 sekarang sekarang jadi Rp700 untuk 50 kg. Cabe tadinya Rp25 ribu jadi Rp75 ribu. Ini pada naik semua bingung jadinya," katanya.

Sementara itu,Rudi pengusaha warteg yang tidak jauh dari warteg Sri Abadi mengungkapkan bahwa Ia harus terpaksa untuk menaikan harga es teh dan juga harga gorengan dibandingkan harus menaikan harga 1 porsi makannya di tengah berbagai bahan pangan yang mengalami kenaikan.

Pasalnya kata Rudi, gula yang Ia beli di pasar Kebayoran Lama sudah mencapai Rp16 ribu dari sebelumnya hanya Rp12 ribu.

"Kalo per porsi sih enggak, paling es teh sih yang paling saya naikin, biasanya Rp3 ribu kini jadi Rp4 ribu. Terus gorengan sekarang Rp3 ribu 2 itu saya gedekan bentuknya," katanya.

Keduanya berharap bahan pangan yang saat ini mengalami kenaikan agar dapat kembali ke harga semula. Sehingga Ia tidak perlu kebingungan untuk menjualnya kepada pelanggan.

(SLF)

SHARE