ECONOMICS

Putaran Keenam Negosiasi Tarif Jepang-AS Bakal Digelar Akhir Pekan Ini

Ahmad Islamy 09/06/2025 11:37 WIB

Menteri Pemulihan Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, dijadwalkan kembali mengunjungi Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini untuk melanjutkan negosiasi tarif.

Ilustrasi hubungan Jepang-AS. (Foto: Istimewa)

IDXChannel – Menteri Pemulihan Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, dijadwalkan kembali mengunjungi Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini untuk melanjutkan negosiasi tarif. Kabar itu diungkap kantor berita Kyodo, mengutip sejumlah sumber tepercaya.

Jika terlaksana, ini akan menjadi putaran keenam pembicaraan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Pertemuan yang direncanakan tersebut menyusul pertemuan sebelumnya pada 5-6 Juni 2025.

Negosiasi kali ini bertujuan mencari titik temu antara kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan sebelum KTT Jepang-AS, yang diperkirakan berlangsung bersamaan dengan KTT G7 pada 15-17 Juni 2025 di Kanada. Jepang akan diwakili oleh Menteri Akazawa, sementara AS diwakili oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, sebagaimana pada putaran sebelumnya. 

Sejak April, Jepang dan AS telah menggelar lima putaran negosiasi tarif. Presiden AS Donald Trump turut hadir pada putaran pertama. 

>

Pada 2 April, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif timbal balik atau resiprokal dengan tarif dasar minimum 10 persen. Tarif yang lebih tinggi diterapkan pada negara-negara dengan defisit perdagangan signifikan dengan AS, dihitung untuk menciptakan keseimbangan perdagangan. Namun, pada 9 April, Trump mengumumkan penangguhan tarif tersebut selama 90 hari untuk lebih dari 75 negara. 

Jepang sendiri menghadapi tarif 25 persen untuk ekspor baja dan aluminium sejak 12 Maret, serta tarif 25 persen untuk mobil non-AS sejak 3 April. Kenaikan tarif ini memicu kekhawatiran di negeri sakura. Media setempat menyebut kebijakan presiden AS itu sebagai "kejutan Trump," mengacu pada krisis ekonomi global seperti "kejutan Lehman" (2008-2009) dan "kejutan corona" akibat pandemi Covid-19.

AS adalah pasar ekspor utama Jepang, menyumbang hampir sepertiga dari total ekspor senilai USD146,5 miliar. Ekspor mobil mendominasi sebesar USD40 miliar hingga akhir 2024, atau 28,3 persen dari total ekspor Jepang ke AS. 

Sebelumnya, tarif mobil Jepang di AS hanya 2,5 persen. Namun kini angka itu melonjak menjadi 27,5 persen setelah tarif tambahan diberlakukan.

Pemerintah Jepang menegaskan akan terus bernegosiasi dengan AS, sembari menyoroti investasi langsung Jepang di AS senilai USD61 miliar dan penciptaan 2,3 juta lapangan kerja. Tokyo memandang penerapan tarif terhadap Jepang, yang telah menjadi investor utama di AS selama lima tahun terakhir, sebagai langkah yang tidak adil.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE