Ramai Statuta UI, Ini Sepak Terjang Ari Kuncoro Sebelum Jadi Wakil Komisaris BRI
Sosok Ari Kuncoro sedang ramai dibahas terkait revisi statuta UI dan masalah rangkap jabatan. Berikut sederet sepak terjangnya.
IDXChannel - Sosok Ari Kuncoro sedang ramai dibahas terkait revisi statuta UI. Hal tersebut membuatnya tetap menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI), dan Wakil Komisaris Utama PT Bank BRI (Persero) Tbk, sebelum akhirnya resmi menyatakan mengundurkan diri.
Ari diangkat Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas sebagai Wakil Komisaris sejak 18 Februari 2020 lalu.
Padahal, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Statuta Universitas Indonesia rektor dilarang memiliki jabatan di BUMN. Hal ini menjadi perkara kritikan sejumlah pihak.
Tak berselang lama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun resmi mengizinkan Ari Kuncoro, melakukan merangkap jabatan. Keputusan tersebut diambil melalui penerbitan PP 75 Tahun 2021 tentang Statuta UI. Peraturan tersebut yang kemudian menggantikan PP 68 Tahun 2013 tentang Statuta UI.
Adapun sepak terjang Ari sebelum mengisi posisi strategi dalam emiten perbankan pelat merah tersebut.
Ari Kuncoro resmi dipilih menjadi Rektor UI periode 2019-2024. Pemilihan ini diawali dengan proses penyaringan oleh pansus Pilrek yang dimulai pada 2-15 September 2019.
Ari pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia pada tahun 1981-1986. Di sana, Ia berhasil meraih gelar S.E dengan konsentrasi Ekonomi Moneter. Demikian data yang disampaikan dalam debat Rektor UI, Rabu (25/9/2019).
Kemudian, dia langsung melanjutkan pendidikan S2 nya di University of Minnesota pada tahun 1986-1990 dengan meraih gelar Master of Arts. Di Minnesota, ia mengambil jurusan Development Economics.
Tidak berhenti sampai situ, Ari berjuang untuk mendapatkan gelar PH.D ekonomi di Brown University pada tahun 1990. Ia menyelesaikan pendidikannya 4 tahun kemudian.
Perjalanan kariernya pun tidak jauh dari UI. Selain menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ari mengabdikan dirinya di FEB UI sebagai guru besar Ilmu Ekonomi. Dia juga menjadi peneliti senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, meskipun status awalnya hanya sebagai asisten peneliti.
Sedikit demi sedikit jabatannya mulai naik. Pada 1998, dia ditunjuk menjadi Wakil Dekan di FEB UI. Selanjutnya, Ari menduduki posisi Dekan FEB UI pada 2013 hingga saat ini (sebelum diresmikan menjadi rektor periode 2019-2024).
Sejumlah prestasi pun pernah dia torehkan. Ari pernah dinobatkan sebagai peneliti terbaik FE UI pada 2005-2006. Lalu, dia pernah menjadi juara ketiga kategori Dosen Berprestasi Tingkat Nasional pada 2007.
Pada sistem pemilihan Rektor UI dengan menggunakan metode voting. Ari Kuncoro sukses mengumpulkan 16 suara. Kemudian disusul oleh Prof. Dr. rer. net Abd Haris dengan 7 suara, dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH. SpOG(K) membuntuti di peringkat ketiga tanpa memenangkan satu pun suara.
(IND)