ECONOMICS

Rampung Akhir 2024, KemenPUPR Bangun Bendungan Mbay di Nagekeo untuk Air Irigasi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 03/07/2023 02:00 WIB

Dukung ketahanan pangan dan ketersediaan air di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Mbay.

Rampung Akhir 2024, KemenPUPR Bangun Bendungan Mbay di Nagekeo untuk Air Irigasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Dukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, dikutip Minggu (2/7/2023).

Pak Bas – Sapaan akrabnya, klaim hingga 14 Juni 2023 progres konstruksi Bendungan Mbay telah mencapai 16,01% dan ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang.

Ditambahkan Basuki, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

Secarar teritorial, Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang yanh terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa.

Sementara itu, pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan, dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun. Di mana, Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Bumi Indah (KSO) dengan progres konstruksi 16,28%, sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya dengan progres 15,73%. Selaku Manajemen Konstruksi dikerjakan oleh PT Indra Karya - Rancang Semesta - Sabana (KSO).

Bendungan Mbay memiliki fungsi utama sebagai pengairan irigasi di Kabupaten Nagekeo, di mana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi. Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta meter kubik, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri seluas 5.898 hektare.

Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter per detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 meter kubik per detik.

“Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT,” lanjut Basuki.

Tercatat sejak 2015, di NTT telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tiga bendungan yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.

Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan serta Bendungan yang tengah disiapkan Bendungan Kolhua di Kota Kupang. (FHM)

SHARE