Rasio Elektrifikasi Capai 99,85 Persen, PLN: 76.900 Desa Sudah Tersambung Listrik
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat rasio desa berlistrik (RDB) hingga akhir 2023 mencapai 99,85 persen.
IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat rasio desa berlistrik (RDB) hingga akhir 2023 mencapai 99,85 persen. Pada periode itu, tercatat ada 76.900 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut, sepanjang tahun lalu ada 83.637 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik nasional. 76.900 desa di antaranya diterangi oleh listrik PLN melalui program listrik desa (lisdes). Sehingga, rasio desa berlistrik mencapai 99,85 persen.
Sedangkan 3.885 desa bersumber dari listrik non-PLN, 2.852 desa lainnya dari lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE).
"Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujar Darmawan, Jumat (26/1/2024).
Dia memastikan, pemerintah melalui PLN terus berupaya menghadirkan listrik di semua wilayah di Indonesia. Lantaran, pemerataan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Rincian desa berlistrik 2023, diantaranya pada Januari-Maret 2023 PLN sudah melistriki 76.110 desa dan kelurahan. Lalu, April-Juni dengan realisasi 76.546 desa dan kelurahan, Juli-September mencapai 76.679, dan kuartal IV berhasil meningkat menjadi 76.900 desa dan kelurahan.
Pada September 2023, sejumlah desa di Flores akhirnya menikmati listrik dari PLN. Sebelumnya PLN membangun jaringan listrik untuk menyambung akses listrik bagi desa terpencil di Flores yang selama ini bergantung pada genset.
”Listrik merupakan jantungnya perekonomian Indonesia, untuk itu kami berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi. Dengan bekal transformasi digital yang berhasil kami lakukan, di tahun 2024 kami yakin lebih signifikan. Ini adalah bagaimana sila kelima Pancasila benar-benar kita wujudkan dalam bentuk nyata, yaitu terang seantero negeri,” paparnya.
Darmawan mengatakan, penggalakkan program Lisdes juga sejalan dengan langkah nasional dalam mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Hingga Desember 2023 rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,79 persen.
"Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukan sesuatu hal yang mudah. Berbagai rintangan jarak, cuaca, topografi ekstrim menjadi tantangan yang tak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat," beber Darmawan.
Upaya PLN bersama pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus memeratakan akses listrik kepada masyarakat juga dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN sampai dengan pengisian token listrik perdana.
Sepanjang 2023, PLN berhasil merealisasikan program ini kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125.000 rumah tangga. Penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat layak menerima BPBL.
(SLF)