Reli Minyak Menguat, Harga Brent Tembus USD95 per Barel
Harga minyak Brent, patokan minyak mentah global, menembus USD95 per barel untuk pertama kalinya sejak November 2022.
IDXChannel - Harga minyak Brent, patokan minyak mentah global, menembus USD95 per barel untuk pertama kalinya sejak November 2022.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (19/9/2023), lonjakan harga minyak dipicu aksi Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi hingga akhir 2023.
Pasar yang lebih ketat memicu berbagai prediksi bahwa harga minyak bisa mencapai USD100 per barel dalam waktu dekat. Pihak yang membuat perkiraan tersebut antara lain Chevron Corp dan Citigroup Inc.
Kenaikan terbaru diikuti dengan pergerakan timespread yang signifikan. Timespread tiga bulan minyak Brent naik menjadi USD4 per barel dari USD1,26 per barel bulan lalu, sebuah tanda bullish.
Harga minyak mentah menanjak sejak pertengahan Juni 2023 karena Riyadh dan Moskow bergandengan tangan untuk mengurangi ekspor dalam upaya untuk mendorong rebound harga. Prospek yang membaik di Amerika Serikat (AS) dan China juga mendukung kenaikan ini.
"Risiko lonjakan jangka pendek ke USD100 mungkin meningkat saat ini, namun kami tidak yakin hal ini akan berkelanjutan," ujar Charu Chanana, pakar strategi pasar di Saxo Capital Markets Pte.
"Inflasi yang lebih tinggi dapat berarti kebijakan moneter yang lebih ketat dan OPEC+ tidak dapat mengendalikan sisi permintaan," lanjutnya.
Lonjakan biaya energi tampaknya akan meningkatkan tekanan inflasi. Ini menjadi tantangan bagi para gubernur bank sentral terkemuka.
Pekan ini, beberapa bank sentral akan mengumumkan kebijakan suku bunga, termasuk Federal Reserve AS. The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga dalam pertemuan nanti. (WHY)