ECONOMICS

Rencana Redenominasi Rupiah Perlu Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

Felldy Utama 11/11/2025 15:11 WIB

Rencana redenominasi rupiah dari Rp1.000 menjadi Rp1 memerlukan proses panjang. Salah satunya stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.

Rencana Redenominasi Rupiah Perlu Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

IDXChannel - Rencana redenominasi rupiah dari Rp1.000 menjadi Rp1 memerlukan proses panjang. Salah satunya stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Yang pertama pastikan kestabilan pertumbuhan ekonomi kita, aspek sosial, aspek politiknya," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Said menyampaikan bahwa rencana ini tentunya memerlukan proses pembahasan undang-undang bersama DPR. Selain itu, kata dia, ada prasyarat lainnya yang perlu dipastikan.

Tak hanya itu, kata dia, perlu diperhatikan juga bagaimana kesiapan pemerintah untuk melaksanakan ini. Jika secara teknisnya belum siap.

Dalam hal ini, Said mengingatkan adanya dampak inflatoir yang akan terjadi jika tidak ada kesiapan teknisnya.

"Dampak inflatoirnya akan luar biasa, ketika kemudian dalam aspek teknis pemerintah tidak siap," kata dia.

Said membenarkan bahwa salah satu yang yang dikhawatirkan adalah praktik permainan harga di lapangan jika tidak ada kesiapan teknis dari pemerintah di balik redenominasi ini.

"Itulah yang dikhawatirkan. Kalau aspek teknis pemerintah itu belum siap, kalau harga Rp280 dibulatkan Rp300, maka inflatoirnya yang terjadi. Itu yang paling sangat mengganggu pikiran kami di Badan Anggaran," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyinggung soal dukungan pemerintah terhadap upaya penguatan nilai rupiah dan reformasi sistem keuangan, termasuk kebijakan terkait redenominasi yang masuk dalam rencana jangka menengah APBN 2025.

Dengan masuknya RUU Redenominasi dalam Prolegnas, proses menuju penyederhanaan nilai nominal rupiah resmi dimulai, menandai langkah penting pemerintah dan BI untuk memperkuat fondasi moneter serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan nasional.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE