Renovasi Sekolah Jadi Program Prioritas Prabowo, Anggarannya Rp20 Triliun di 2025
Menteri PUPR mengatakan ada alokasi anggaran sekitar Rp20 triliun untuk merenovasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia pada 2025.
IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ada alokasi anggaran sekitar Rp20 triliun untuk merenovasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia pada 2025.
Pengalokasian anggaran tersebut merupakan salah satu program prioritas Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Tadi dibilang dari Banggar (Badan Anggaran), akan ada renovasi sekolah sebesar Rp20 triliun yang dialokasikan di Kementerian PUPR," kata Basuki saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senin (9/9/2024).
Lebih lanjut, Basuki mengatakan setidaknya ada 4 program prioritas Presiden Terpilih yang akan ditangani langsung oleh Kementerian PUPR. Selain renovasi sekolah, anggaran juga akan digelontorkan untuk ketahanan pangan, program makan bergizi gratis, dan membangun 3 juta rumah.
Basuki merinci, untuk ketahanan pangan sendiri Kementerian PUPR akan diminta mengalokasikan sekitar Rp7,5 triliun yang akan digunakan untuk penyediaan air baku, hingga pembangunan aliran irigasi ke sawah-sawah tadah hujan.
Sedangkan untuk program makan bergizi gratis dan program pembangunan 3 juta rumah, Basuki belum menyebut rencana anggaran yang akan dialokasikan.
"Ada 4 program prioritas dari Presiden terpilih, yaitu makan bergizi gratis, ketahanan pangan, rumah, dan renovasi sekolah. Ketahanan pangan (kebutuhan anggaran) ada Rp15 triliun, sekitar Rp7,5 triliun ke Kementerian PUPR, dan Rp7,5 ke Pertanian. Kalau renovasi sekolah Rp20 triliun akan dialokasikan," tuturnya.
Sekedar informasi tambahan, Kementerian PUPR mendapatkan anggaran sekitar Rp75,63 triliun pada 2025. Adapun alokasi anggaran Rp75,63 triliun pada tahun 2025 mendatang, akan difokuskan untuk menjaga ketahanan pangan dengan dukungan pengadaan bendungan dan aliran irigasi lewat program Ditjen Sumber Daya Air, meningkatkan konektifitias dengan membanguna jalan dan jembatan lewat program Ditjen Bina Marga, hingga pembangunan kota-kota melalui program di Ditjen Cipta Karya, serta dukungan pembangunan IKN.
(Febrina Ratna)