Resesi Selandia Baru Makin Dalam, PDB Anjlok 1 Persen pada Kuartal III-2024
Selandia Baru mengalami resesi yang lebih dalam dari yang diperkirakan pada April-September 2024. Kebijakan moneter yang ketat menekan perekonomian.
IDXChannel - Selandia Baru mengalami resesi yang lebih dalam dari yang diperkirakan pada April-September 2024. Kebijakan moneter yang ketat menekan perekonomian.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (19/12/2024), produk domestik bruto(PDB) menyusut 1 persen pada kuartal III-2024, lebih parah dari perkiraan para ekonom yang memprediksi kontraksi 0,2 persen.
Pada kuartal II-2024, PDB menyusut 1,1 persen, lebih parah dari perkiraan awal sebesar 0,2 persen. Kontraksi selama dua triwulan berturut-turut merupakan definisi dari resesi teknis.
"Angka PDB hari ini memberikan kejutam" kata Kepala Ekonom Selandia Baru ANZ Sharon Zollner.
Meski demikiran, ekonomi Selandia Baru diperkirakan akan pulih pada 2025. Bank sentral menyatakan inflasi telah berhasil dijinakkan dan mulai menurunkan suku bunga acuannya.
"Bank sentral perlu memikirkan kembali seberapa rendah suku bunga yang diperlukan untuk siklus ini," kata Zollner.
Suku bunga yang tinggi selama beberapa tahun terakhir mendorong sektor manufaktur dan jasa ke dalam penurunan yang berkepanjangan, pengangguran meningkat, dan sektor properti melambat.
Pertumbuhan populasi juga melambat karena lebih sedikit imigran yang datang dan lebih banyak warga Selandia Baru meninggalkan negara itu untuk mencari pekerjaan dan upah yang lebih baik di luar negeri.
RBNZ mulai memangkas suku bunga pada Agustus dan mempercepat langkah dengan pengurangan 50 basis poin pada Oktober dan November. (Wahyu Dwi Anggoro)