ECONOMICS

RI Butuh Rp357 Triliun Devisa Negara Buat Impor Minyak Mentah

Suparjo Ramalan 28/03/2022 16:04 WIB

PT PLN (Persero) memproyeksikan kebutuhan devisa Indonesia mencapai Rp357 triliun di 2022 untuk mengimpor minyak mentah.

RI Butuh Rp357 Triliun Devisa Negara Buat Impor Minyak Mentah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) memproyeksikan kebutuhan devisa Indonesia mencapai Rp357 triliun di 2022 untuk mengimpor minyak mentah. Angka tersebut didasarkan pada asumsi harga minyak dunia sebesar USD 100 per barel. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 1,4 juta barel per hari. Bahkan, diperkirakan semakin naik di tahun-tahun mendatang akibat masifnya pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

Akibatnya, devisa yang dibutuhkan pun semakin besar. Dalam catatan Darmana pada 2025 mendatang devisa untuk impor minyak mencapai Rp613 triliun. 

"Berapa devisa yang dibutuhkan untuk mengimpor minyak? Adalah USD100 per barel. Ini di tahun 2022 Rp357 triliun," ungkap Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/202. 

Dia mencatat, pertumbuhan minyak sebelumnya hanya berada di kisaran 2,8 persen per tahun. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur dan interkoneksi jalan lainnya, maka pertumbuhan minyak yang naik menjadi 5,4 persen per tahun. 

"Untuk itu kita lihat saat ini 1,4 juta bph 2025 naik jadi 1,7 juta bph per hari 2030, 2,6 juta 2050 naik jadi 4,6 juta bph dengan asumsi pertumbuhan sekitar 5 persen. Di satu sisi produksi kita menurun dari 2022 700.ooo per barel, semakin turun sampai ke 2050," kata dia. 

Kondisi ini, lanjut dia, memberikan suatu tekanan luar biasa karena pemerintah harus menyediakan energi yang berbasis pada impor. Meski begitu, langkah ini bisa diatasi melalui peralihan dari transportasi berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke transportasi berbasis listrik. 

"Untuk itu tentu saja pergeseran transportasi berbasis bbm jadi transportasi basis listrik adalah solusi yang sangat tepat," ujar Darmawan. (TYO)

SHARE