RI-China Teken Kesepakatan Blue Economy, Ini Sektor yang Dikerjasamakan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, menyepakati pemanfaatan Blue Economy.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, menyepakati pemanfaatan Blue Economy atau Ekonomi Biru.
Kerja sama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) Deepening Blue Economy Cooperation ini berisi tentang pemanfaatan energi laut terbarukan yang berkelanjutan, pengelolaan perikanan dan akuakultur, pariwisata maritim, inovasi, dan kerja sama Industri.
"Sektor yang akan dikerjasamakan antara lain industri hilirisasi produk kelautan seperti pengolahan makanan laut dan biofarmasi kelautan, serta kerja sama industri pembuatan dan perbaikan kapal, transportasi laut, pembangunan dermaga dan pelabuhan," kata Airlangga melalui keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
MoU ini juga akan menjadi landasan dalam kerja sama dua negara di sektor pariwisata dan layanan rekreasi bahari, serta pengembangan sumber energi bersih seperti fotovoltaik, tenaga angin, tenaga pasang surut, maupun jaringan transmisi antarpulau.
"Kesepakatan ini menegaskan komitmen yang kuat antara kedua negara untuk bekerja sama di bidang Blue Economy," kata Airlangga.
Dia menambahkan, kolaborasi ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan China yang merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi kelautan yang sangat cepat di dunia, seperti pada industri pembuatan dan pembangunan kapal, biofarmasi laut dan merupakan salah satu negara asal wisatawan kelautan terbesar bagi Indonesia.
Implementasi kerja sama dalam MoU ini diharapkan akan meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan dari produk dan jasa dari sektor kelautan Indonesia.
"Laut yang merupakan proporsi terbesar wilayah Indonesia dan memiliki potensi yang luas untuk percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sektor kelautan akan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Prabowo. Kerja sama dengan RRT dapat menjadi langkah awal untuk memanfaatkan potensi dari laut nusantara," tutur Airlangga.
Melalui MoU ini Indonesia dan China juga sepakat untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau rendah emisi dengan meningkatkan investasi dalam teknologi hijau dan mempromosikan inovasi teknologi kelautan, green carbon, serta upaya rendah emisi.
Kerja sama dalam MoU ini melibatkan juga pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga penelitian, lembaga keuangan, dan pelaku bisnis untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama antara kedua negara.
Kerja sama ini diharapkan juga akan dapat mendorong peran sektor ekonomi di bidang kelautan dalam memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDB Indonesia, khususnya dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2028 dan 2029.
(NIA DEVIYANA)