ECONOMICS

RI Disebut Banyak Utang dan Dikontrol China, Begini Bantahan Luhut

Michelle Natalia 10/11/2022 12:37 WIB

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah hingga akhir September 2022 tercatat Rp7.420,47 triliun atau 39,3% terhadap PDB.

RI Disebut Banyak Utang dan Dikontrol China, Begini Bantahan Luhut. Foto: MNC Media.

IDXChannel -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa inflasi Indonesia termasuk yang rendah diantara negara-negara G20. Tak hanya itu, utang pemerintah terhadap PDB juga termasuk yang paling rendah. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah hingga akhir September 2022 tercatat Rp7.420,47 triliun atau 39,3% terhadap produk domestik bruto (PDB), di bawah ambang batas yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara, yaitu 60% terhadap PDB.

"Ini orang bilang utang-utang? Ya orang-orang yang tak jelas aja itu. Utangnya kita paling rendah, pake GDP ngukurnya, jadi teman-teman sekalian, itu Indonesia, itu negara kita," ujar Luhut dalam 4th Indonesia Fintech Summit 2022 secara virtual di Bali, Kamis(10/11/2022).

Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi, dari yang tadinya sangat bergantung pada komoditas. Dulu Indonesia hanya mengekspor bahan mentah. 

"Ini yang membuat perubahan Indonesia, kita enggak reli ke commodities lagi. Dulu kita hanya ekspor bahan mentah, kita sekarang masuk ke value-added. Misal dulu kita ekspor bijih nikel mentah, saat ini kita ekspor langsung besi dan baja, dan di masa depan kita mengekspor baterai lithium dan kendaraan listrik," ungkap Luhut. 

Dia mencontohkan, ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia di tahun 2015 hanya sebesar USD1,2 miliar. Angka ini meningkat signifikan, mencapai USD20,9 miliar di 2021 dan diproyeksikan akan mencapai USD27,8 miliar di tahun ini. 

"Anda lihat angka-angka ini. Orang bilang kita dikontrol oleh China, enggak ada. Nobody, no country can control Indonesia, I'm telling you," tegas Luhut.

Dia menyebutkan ekspor Indonesia USD232 miliar selama pandemi Covid-19. Defisit perdagangan dengan China sendiri mencapai USD17 miliar di 2019. 

"Boleh enggak berhenti bicara yang dibalik-balik itu? Tahun lalu defisit trade kita dengan China di USD2,5 miliar. Jadi, saya tegaskan tidak ada Indonesia dikontrol China. Listrik kita itu 4-5 sen per kwh, sementara di China sana 9-12 sen per kwh, cost transportasi kita dari satu pulau ke pulau lain ya USD1-2 per ton, tapi ke China itu USD15-20, who can beat us? Banyak kita enggak memikirkan ini," pungkas Luhut. (NIA)

SHARE