RI Jajaki Kerjasama Bidang Penerbangan dengan Guinea
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Menteri Transportasi Guinea Felix Lamah.
IDXChannel - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Menteri Transportasi Guinea Felix Lamah. Hal ini menjadi langkah awal komitmen kedua negara untuk menjajaki kerjasama di bidang penerbangan.
“Kami membuka peluang itu dan siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Guinea,” ujar Budi Karya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/1/2023).
Kesepakatan awal kerja sama antara Indonesia dengan negara yang terletak di Afrika Barat ini selanjutnya akan ditindaklanjuti di level teknis. Kunjungan Menteri Transportasi Guinea ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Duta Besar RI di Dakar, Senegal, dengan Pihak Pemerintah Guinea pada bulan September 2022.
Selain menyampaikan kebutuhannya untuk melakukan modernisasi sektor transportasi, pihak Guinea juga menyatakan ketertarikannya bekerja sama di bidang transportasi dengan Indonesia, khususnya di sektor transportasi udara.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Transportasi Guinea mengunjungi beberapa tempat diantaranya yaitu, melakukan kunjungan ke PT. Dirgantara Indonesia (PT DI). Pihaknya mengatakan akan mendirikan maskapai nasional (Guinea Air) dan menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan pesawat buatan PT DI.
Budi Karya mengatakan, PT DI merupakan salah satu perusahaan strategis yang dimiliki Indonesia di bidang manufaktur pesawat udara beserta komponennya.
“PT. DI telah memproduksi sejumlah pesawat udara, yang sampai saat ini telah digunakan oleh berbagai negara, baik sebagai angkutan penumpang maupun keperluan militer,” ucapnya.
Budi Karya menyatakan, sektor transportasi laut dan udara memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan konektivitas di wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan.
“Untuk itu, kami telah membentuk berbagai perusahaan strategis sebagai industri manufaktur untuk mendukung kebutuhan industri aviasi, salah satunya yaitu PT DI,” katanya.
Lebih lanjut, Budi Karya mengungkapkan, peluang kerja sama tidak hanya di sektor udara, tetapi juga terbuka untuk sektor lainnya yaitu di darat, laut, perkeretaapian. Selain itu, juga untuk pemenuhan SDM di sektor transportasi udara yang sesuai dengan program dan kurikulum standar ICAO.
“Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Dubes untuk dapat memfasilitasi identifikasi kerjasama yang lebih konkret,” katanya.
(SLF)