ECONOMICS

RI Keenakan Impor LPG, Jokowi: Tak Berpikir Negara dan Rakyat Dirugikan

Athika Rahma 24/01/2022 11:20 WIB

Presiden Jokowi menyinggung kebiasaan Indonesia yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya yakni keenakan impor LPG.

RI Keenakan Impor LPG, Jokowi: Tak Berpikir Negara dan Rakyat Dirugikan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kebiasaan Indonesia yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya yakni keenakan impor LPG. Padahal aktivitas impor ini tanpa sadar justru merugikan negara dan rakyat sendiri.

Hal ini disampaikan saat dirinya melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara ke Dimetil Eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Menurutnya, lambannya eksekusi proyek ini disebabkan kebiasaan impor LPG padahal batu bara dalam negeri bisa diolah menjadi gas serupa.

"Memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor, memang duduk di zona nyaman paling enak. Rutinitas impor terus, nggak berpikir negara dirugikan, rakyat dirugikan," katanya, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

Dirinya mencontohkan, dari sisi lapangan kerja. Pelaksanaan proyek hilirisasi batu bara ini disebut akan menyerap 11.000 hingga 12.000 tenaga kerja lokal. Tentu, hal ini lebih menguntungkan dibanding dengan mengimpor.

"Kalau ada 5 investasi seperti ini, 70.000 lapangan kerja akan tercipta. Itu yang langsung yang tidak langsung bisa 2-3 kali lipat," tandasnya.

Selain itu, jika proyek ini selesai dan berjalan sesuai rencana, subsidi APBN untuk LPG bisa berkurang kurang lebih Rp 7 triliun.

"Kalau semua LPG pindah ke DME, duit yang gede sekali itu, bisa dikurangi subsidinya dari APBN," katanya.

Oleh karenanya, Jokowi berharap proyek serupa dijalankan di daerah lain karena jika sudah rampung, produk DME dari proyek ini hanya sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.

"Kurang lebih untuk 6 jutaan KK (Kepala Keluarga) saja. Kita memiliki deposit batu bara yang jauh dari cukup, kalau untuk urusan DME ini sangat kecil sekali," tutup Jokowi. (RAMA)

SHARE