RI Negara Super Power Karbon Kredit, Luhut Minta Galakkan Restorasi Mangrove
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara super power karbon kredit.
IDXChannel — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara super power karbon kredit.
Salah satu pendukungnya adalah tanaman mangrove memiliki manfaat dan berkontribusi besar dalam penyerapan karbon dioksida atau gas rumah kaca.
Menko Luhut menyebutkan tingginya karbon kredit untuk Indonesia akan menjadi kekuatan dan potensi ini harus dikelola serta dimanfaatkan dengan maksimal.
"Indonesia Salah Satu Negara Super Power Karbon Kredit. Ini kekuatan besar kita untuk menghasilkan (nilai) puluhan atau mungkin ratusan dolar untuk beberapa tahun ke depan dan ini untuk generasi ke depan. Dan akan menciptakan lapangan kerja," kata Menko Luhut saat meninjau Hutan Mangrove di Bali, Jumat (26/11/2021).
Menko Luhut menjelaskan saat ini pemerintah telah memiliki program restorasi mangrove seluas 600 ribu hektare dan telah berjalan untuk diwujudkan.
“Penanaman magrove yang berada di wilayah Bali, itu merupakan bagian dari program restorasi mangrove yang telah dicanangkan,” ujarnya.
Pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 di Bali mendatang, kata Menko Luhut, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pesan kepada pemimpin dunia dalam forum terkait pentingnya restorasi Mangrove untuk menghasilkan karbon kredit.
“Sekarang kami sedang menyempurnakan (aturan turunan) mengenai pelaksanaan Carbon Pricing dan Carbon Trading, kerena Indonesia salah satu negara super power dalam karbon kredit," tambahnyq.
Kunjungan kerja yang dilakukan Menko Luhut di Bali kali ini merupakan bagian dari rangkaian untuk menyiapkan Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 yang digelar pada 2022 mendatang.
"Nanti sampah sampai G20 (berlangsung) harus bersih, penggunaan energi bersih harus dimulai, sehingga dengan begitu akan mengurangi emisi kita," sebutnya.
Ihwal persiapan Indonesia sebagi tuan rumah KTT G20, sambung Menko Marves, tidak ada masalah dan kendala yang dihadapi. Karena itu Menko Luhut berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama persiapan dan segala keperluan terkait kegiatan internasional tersebut akan selesai.
"Karena kita sudah pengalaman dengan Annual Meeting IMF-World Bank Group kemarin, kendala jadi minor. Ini ada 20 spot pertemuan, jadi bukan hanya di Bali. Target selesai Agustus tahun depan," tandasnya.
(IND)