RI Siap Menuju Energi Bersih, Menko Airlangga Akui Mobil Listrik Tidak Murah
Pemerintah berkomitmen menerapkan energi bersih sebagai langkah mitigasi perubahan iklim.
IDXChannel - Pemerintah berkomitmen menerapkan energi bersih sebagai langkah mitigasi perubahan iklim. Salah satunya akan diwujudkan dengan penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang rendah emisi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui harga jual kendaraan elektrik atau mobil listrik cukup menguras kantong alias mahal.
"Memang kita ketahui bahwa dari segi harga, mobil elektrik lebih tinggi 30 persen hingga 40 persen dibanding mobil BBM," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (18/11/2021).
Lanjutnya, pemerintah telah memberikan kebijakan insentif pada kendaraan berbasis listrik (electric vehicle/EV) guna mendorong pertumbuhannya. Insentif diberikan lantaran harga EV terlampau tinggi dibandingkan kendaraan konvensional (combustion engine) yang menggunakan energi fosil, yakni minyak.
Hitungannya, akan didasari pada tingkat emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan. Bukan tidak mungkin, semakin kecil emisi gas buang yang dihasilkan, semakin besar pula insentif yang diberikan.
"Jadi saya mau tekankan, teknologi itu tidak statis. Teknologi akan terus berkembang, pertama mungkin EV, lalu kedua ke hydrogen energy yang mana kita punya potensi ke sana," tuturnya.
Dia menambahkan PLN bisa memerapkan EV. Namun untuk itu, perseroan juga membutuhkan dukungan dari pemerintah agar pengembangan EV menjadi optimum.
"Kami terima kasih PPnBM dihapus, tapi ada dua pajak lain yakni PPN dan PPh terkait mobil listrik yang dinikmati mobil fosil dan saat ini belum dimiliki mobil," tandasnya. (NDA)