ECONOMICS

RI Turun Kelas, Kemenkeu: Dampaknya Tak Signifikan Bagi Masyarakat

Rina Anggraeni 10/07/2021 08:54 WIB

Walau Bank Dunia menurunkan kelas pendapatan Indonesia, pemerintah optimis dapat kembali menjadi negara dengan pendapatan menengah atas tahun ini.

RI Turun Kelas, Kemenkeu: Dampaknya Tak Signifikan Bagi Masyarakat (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Walau Bank Dunia menurunkan kelas pendapatan Indonesia, pemerintah optimis dapat kembali menjadi negara dengan pendapatan menengah atas (upper middle income country) tahun ini. Apalagi penurunan tersebut juga tidak terlalu berdampak signifikan bagi masyarakat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menegaskan, penurunan kelas oleh Bank Dunia dari kelas Indonesia yang semula negara berpenghasilan menengah ke atas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income country) tidaklah berdampak signifikan bagi masyarakat Indonesia.

"Jadi ini bukan sesuatu yang berdampak terlalu  signifikan bagi masyarakat kita terutama," kata Febrio dalam video virtual, Jumat (9/7/2021).

Dia menekankan tahun 2021 akan kembali naik kelas. Pasalnya ekonomi Indonesia sudah menunjukkan pemulihan

“Ini hal yang sama kita lakukan. Apakah kita akan kembali ke upper middle income , pasti tahun ini, sebab kondisinya 2021 sudah lebih baik dibandingkan 2020,” katanya.

Menurutnya, Indonesia turun status dari upper middle income country menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income country karena ekonomi nasional tahun lalu mengalami kontraksi hingga 2,07 persen year on year (yoy) pada 2020.

Hal ini berimplikasi pada penurunan pendapatan per kapita Indonesia dari USD4.050 dolar  menjadi USD3.870 dolar .

“Sudah pasti kita turun sebab kita pertumbuhan ekonomi 2020 minus (masih lebih baik) walaupun kita dibandingkan negara seperti India minus 8 persen, Afrika Selatan minus 7 persen. Kemudian Brasil minus 4 persen, Thailand minus 6 persen, Filipina minus 9,5 persen, Malaysia minus 5,6 persen . Jadi ini menurut saya sesuatu yang wajar," tandasnya. (RAMA)

SHARE