ECONOMICS

Ridwan Kamil: Potensi Investasi Jabar Selatan Tembus Rp7,9 Triliun 

Agung Bakti Sarasa 14/08/2021 19:28 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkap potensi investasi Jabar selatan yang dinilai sangat tinggi, yakni capai Rp7,9 triliun.

Ridwan Kamil: Potensi Investasi Jabar Selatan Tembus Rp7,9 Triliun  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membuka kegiatan Infrastruktur Forum-Road to West Java Investment Summit (WJIS) 2021 yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Jabar dan Universitas Padjadjaran di Kota Bandung, Sabtu (14/8/2021).

Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan bahwa kawasan Jabar Selatan memiliki potensi investasi yang cukup besar seiring pengembangan pembangunan di kawasan tersebut. 

"Jabar tidak saja mengembangkan wilayah bagian utara tapi juga selatan sebagai prioritas pembangunan jangka menengah panjang. Bahkan total proyek investasi di selatan diperkirakan mencapai Rp7,9 trillun," ungkap Kang Emil. 

Menurut Kang Emil, investasi menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang pada triwulan II/2021 menembus angka 6,13 persen. Selama lima tahun terakhir, investasi Jabar memberikan kontribusi rata-rata 24 persen pada pertumbuhan ekonomi nasional. 

Tercatat, pada semester I/2021 realisasi investasi di Jabar Rp72,46 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp57,89 triliun.

"Realisasi investasi tersebut merupakan yang terbesar secara nasional, meskipun di sisi lain masih terdapat potensi risiko ketidakpastian akibat pandemi COVID-19," katanya. 

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jabar, Herawanto mengatakan, Jabar menjadi bagian penting pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, Jabar menjadi satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia. 

Menurut dia, setidaknya terdapat tiga faktor pendorong investasi pada 2020, yakni daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik, serta ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah. 

Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara di Jabar juga sangat mendukung konektivitas wilayah yang memudahkan lalu lintas logistik barang. Konektivitas, kata Herawanto, menjadi salah satu pertimbangan investasi. 

"Kesiapan infrastruktur yang menghubungkan Jabar bagian utara dan selatan merupakan poin penting untuk menarik minat investor di tahun-tahun mendatang mengingat potensi yang ada di kedua wilayah tersebut," ujarnya.

Di kawasan Jabar Selatan, lanjutnya, ada potensi pariwisata yang menjadi sumber penghasil devisa tinggi. Kemudian, potensi pertanian, kelautan, dan perikanan yang dapat membantu penyediaan pangan strategis untuk pengendalian inflasi. 

Meski begitu, dia menilai, pengembangan kawasan Jabar Selatan juga perlu didukung oleh sarana infrastruktur seperti jalan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap (Baticap), jalur tengah selatan (TS), moda transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata, serta kelautan dan perikanan yang memadai. 

Herawanto juga menyampaikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan investasi di Jabar selatan, yakni diversifikasi sumber pembiayaan, penguatan sinergi antarstakeholders, dan pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi. 

Diketahui, acara Infrastruktur Forum menjadi awal dari rangkaian menuju WJIS 2021 yang rencananya digelar 19 Agustus mendatang, dan puncak Oktober 2021. WJIS 202 bakal menjadi event bergengsi untuk mengenalkan proyek investasi unggulan Jabar, mempertemukan para investor potensial, sekaligus event sinergi. 

WJIS diselenggarakan atas kolaborasi Bank Indonesia Perwakilan Jabar bersama dengan Pemprov Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta seluruh stakeholders terkait.  

(IND) 

SHARE