ECONOMICS

Ridwan Kamil Resmikan 104 SPKLU di Jabar

M Fadli Ramadan 27/10/2022 17:09 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan 104 SPKLU di wilayah Jawa Barat.

Ridwan Kamil Resmikan 104 SPKLU di Jabar (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan 104 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk wilayah Jawa Barat. Peresmian ini juga dilakukan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober.

SPKLU memang menjadi salah satu infrastruktur yang sangat diperlukan dalam megakselerasi transisi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik berbasis baterai (EV).

Dikutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (27/10/2022) perusahaan-perusahaan listrik dan gas awalnya dikuasai penjajah Jepang. Setelah direbut oleh para pemuda dan buruh listrik, perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Selanjutnya melalui Penetapan Pemerintah No. 1 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas. Oleh karena itu, setiap tanggal 27 Oktober, diperingati sebagai Hari Listrik Nasional yang tidak hanya milik PLN.

“Meresmikan 104 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Wilayah Jawa Barat. Pendirian SPKLU ini jadi dorongan agar semakin banyak yang bertransformasi ke energi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik. Selamat Hari Listrik Nasional,” tulis Ridwan Kamil dalam unggahannya di Twitter.

Pemerintah Indonesia memang sedang menggalakkan tren kendaraan listrik di Indonesia, dengan target netral karbon atau net zero emission pada 2060. Untuk itu, Kementerian/Lembaga juga terus meningkatkan infrastruktur.

Executive Vice President PT PLN Hikmat Drajat menjelaskan dalam diskusi dengan tajuk “Target Presiden untuk Pemakai Dua juta Motor Listrik pada 2025” yang digelar Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, PLN siap menyambut era elektrifikasi.

“PLN menyatakan lebih dari sekadar siap. Saat ini kami rata-rata meproduksi listrik dalam sehari itu 750 juta kWh. Sedangkan kebutuhan rumah tangga di Indonesia hanya 60 persen dari jumlah listrik yang kami produksi. Jadi dari segi listrik sudah aman,” kata Hikmat.

CEO Pertamina Nicke Widyawati yang juga hadir dalam acara diskusi tersebut menegaskan Pertamina terus membangun SPKLU dan swap battery atau penukaran baterai secara bertahap.

“Sangat penting untuk mempersiapkan ekositem kendaraan listrik, maka dari itu sangat penting menyediakan infrastruktur. Saya berharap kita semua (Kementerian/Lembaga) dapat berdiskusi, bertukar pikiran untuk mencari solusi-solusi yang konsumtif dalam rangka mempercepat transisi energi di Indonesia,” pengkas Nicke. (RRD)

SHARE