ECONOMICS

Rombak PLN, Erick Pastikan Holding dan Subholding Beri Subsidi Listrik

Suparjo Ramalan 19/01/2022 22:08 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan transformasi bisnis PT PLN (Persero) memberi kemanfaatan pelayanan listrik di masyarakat, salah satunya subsidi listrik. 

Rombak PLN, Erick Pastikan Holding dan Subholding Beri Subsidi Listrik(Dok.MNC Media)

IDXChannel -  Menteri BUMN Erick Thohir memastikan transformasi bisnis PT PLN (Persero) memberi kemanfaatan pelayanan listrik di masyarakat, salah satunya subsidi listrik

Langkah konkrit transformasi PLN dilakukan melalui pembentukan holding dan subholding perseroan. Pada aspek ini, Erick memastikan pihaknya bisa mengidentifikasi data riil masyarakat yang harus menerima subsidi listrik. 

"Kenapa kita lakukan mapping ini supaya ke depan bisa gambarkan secara riil mana masyarakat yang perlu disubsidi, mana yang nggak perlu," ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022). 

Hanya saja dia mengingatkan bahwa masih terjadi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara akibat pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah masih membutuhkan anggaran lebih untuk menangani dampak krisis kesehatan tersebut. 

"Ingat, karena Covid ini defisit anggaran sangat besar, artinya pemerintah harus dapatkan pendanaan lebih besar tidak hanya dari pajak, tentu subsidi ini harus lebih efisien dan tepat sasaran," ungkap dia. 

Saat ini Erick terus mendorong PLN agar bisa memberikan subsidi langsung kepada masyarakat tanpa harus melibatkan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN. Menurutnya, pemberian subsidi listrik ke masyarakat satu keharusan. 

"Tentu harus dipastikan memang bahwa masyarakat kaya mampu ya tidak perlu disubsidi, yang perlu disubsidi ya memang yang perlu," ucap dia. 

Holding dan subholding PLN ditargetkan rampung pada 2022. Bahkan, Kementerian BUMN menargetkan 6 bulan pertama tahun ini akan dilakukan virtual holding full transisi 2025.

Erick menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan benchmarking (pembanding) dengan perusahaan kelistrikan asal Korea Selatan, Italia, Perancis, Malaysia, dan sejumlah negara lainnya. 

Setelah pembanding, pihaknya langsung melakukan spin off pembentukan subholding power plant atau pembangkit listrik.

"Confirm kita tuntaskan di tahun ini (holding dan subholding). 6 bulan sebelum akhir tahun ada virtual holding full transisi 2025. Tergantung kondisi transisi ini," jelasnya. 

(IND) 

SHARE