Rupiah Masih Melemah, Harga BBM Segera Naik?
Nilai tukar Rupiah masih melemah. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada harga energi di Indonesia, terutama harga bahan bakar minyak (BBM).
IDXChannel - Nilai tukar Rupiah masih melemah. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada harga energi di Indonesia, terutama harga bahan bakar minyak (BBM).
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Edisi Juni 2024 mengatakan, Rupiah mengalami depresiasi 6,58 persen secara year to date (ytd).
Pelemahan nilai tukar juga terjadi pada mata uang negara emerging lain, termasuk Brasil yang mengalami depresiasi lebih dalam.
"Kalau Anda sekarang baru mengikuti, (Yen) Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam, bahkan pada levelnya sudah comparable dengan 1996," ungkap Sri Mulyani, Kamis (27/6).
Sementara itu, Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan, pemerintah terus memantau pergerakan harga energi, termasuk BBM ini.
Dia mengakui bahwa pelemahan kurs Rupiah memberi tekanan kepada subsidi BBM.
"Kita terus memantau pergerakan harga ini. Memang sejauh ni kurs ada peningkatan cukup gnifikan, namun harga minyak (ICP), rata-ratanya sampai hari ini masih sesuai prediksi kita. Jadi, kita belum terlalu mendapat tekanan dari sisi ICP, tapi memang dari sisi kurs, kita mulai mendapatkan tekanan untuk subsidi BBM ini," jelas Isa.
Menurut Isa, pemerintah bersyukur konsumsi BBM sedikit bisa dikendalikan, sehingga realisasinya lebih rendah dari tahun lalu.
"Secara keseluruhan, kita melihat subsidi masih bisa kita pantau dalam range yang sudah disiapkan di dalam APBN kita. Untuk subsidi di APBN, sudah disepakati dengan DPR utk fleksibel sesuai kebutuhan," ujarnya.
Isa menegaskan, Kemenkeu belum membahas kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM hingga saat ini.
"Sampai saat ini tidak ada pembahasan kemungkinan kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM," ujarnya.
(FAY)