ECONOMICS

Rupiah Melemah, Kepala Bapanas: Berapapun Harga Beras Kita Beli

Iqbal Dwi Purnama 18/04/2024 14:08 WIB

Kepala Bapanas menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp16.000 per USD terhadap pembelian beras impor untuk cadangan dalam negeri.

Rupiah Melemah, Kepala Bapanas: Berapapun Harga Beras Kita Beli. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp16.000 per USD terhadap pembelian beras impor untuk cadangan dalam negeri.

Arief menegaskan beras merupakan pangan pokok masyarakat. Sehingga berapapun harganya, ketersedian menjadi fokus utama pemerintah.

"Kita kalau tidak makan nasi kan tidak mungkin, jadi harus disediakan, whatever the price (berapapun harganya)," ujar Arief usai halal bihalal Bapanas, Kamis (18/4/2024).

Selain pelemahan rupiah, harga beras dunia juga tengah melonjak. Arief menjelaskan saat ini harga beras dunia berada di level USD670 per ton, padahal harga sebelumnya hanya USD460 per ton.

Situasi tersebut sudah membuat pemerintah tentunya lebih banyak menggelontorkan APBN untuk pengadaan beras, belum lagi ditambah nilai tukar yang rupiah yang melemah.

"(Sedang menghitung) misalnya harga beras harganya USD630 per metrik ton, dengan currency 15.500 waktu itu, kalau 16 ribu berapa. Tapi insya Allah kita bisa melewati ini semua dengan baik," tutup Arief.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini pemerintah melakukan stress test atau melakukan analisis dan simulasi untuk menguji ketahanan fiskal negara dalam merespons situasi makro ekonomi global.

Pemerintah dan DPR sebelumnya telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro pada APBN 2024. Misalnya untuk harga minyak dunia (ICP) sebesar USD82 per barel, lifting minyak sebesar 635 ribu barel per hari, serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

Selain itu nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2024 diasumsikan berada di level Rp15.000/USD, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, inflasi yang terkendali sebesar 2,8%, dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%.

Komponen-komponen tersebutlah yang menjadi pembentuk harga dalam melakukan importasi sebuah komoditas. "Kita sedang stress test, sampai di berapa harganya , tapi tidak mungkin tidak makan, ketika harga beras Rp18 ribu, kan tetap ketersediaan harus dijaga," pungkasnya.

(FRI)

SHARE