ECONOMICS

Rupiah Melemah, Menperin Sebut Currency Swap Bisa Jaga Ketahanan Manufaktur  

Iqbal Dwi Purnama 16/04/2024 15:54 WIB

Menperin mengatakan strategi currency swap bisa menjaga ketahanan industri manufaktur di tengah melemahnya rupiah.

Rupiah Melemah, Menperin Sebut Currency Swap Bisa Jaga Ketahanan Manufaktur. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan melemahnya rupiah akan mempengaruhi kondisi manufaktur Indonesia. Dia pun menyebut strategi pertukaran kurs atau currency swap bisa jaga ketahanan industri manufaktur.

Hal ini menjadi salah satu pilihan untuk menjaga ketahanan manufaktur saat kondisi mata uang rupiah melemah. Kerja sama tersebut bisa dilakukan dengan negara yang selama ini menjadi pemasok utama dari bahan baku, salah satunya China.

"Misalnya China, kita bisa lakukan kerja sama currency di mana ada swap currency yang dimungkinkan antara yuan China dan rupiah," ujar Agus usai Halal Bihalal Kementerian Perindustrian di Jakarata, Selasa (16/4/2024)

Adapun melemahnya rupiah akan membawa dampak terhadap impor bahan baku yang masih belum tersedia di Indonesia, khususnya bahan baku penolong.

"Itu pasti akan mengaruhi dari cost of production. Belum lagi kalau kita bicara mengenai non production cost, logistik dan lain sebagainya itu juga akan mempengaruhi ketika rupiah lemah," ujarnya.

Menperin menilai, untuk mengatasi hal itu diperlukan kerja sama pertukaran kurs. Sekedar informasi, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada level Rp16.214 setelah libur Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024).

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah hingga 2% dan bergerak di kisaran Rp16.150 - Rp16.200. Sementara itu, indeks dolar AS sempat menguat pada posisi 106,35.

(FRI)

SHARE