Sandiaga Bangga Pemanfaatan Program Santri Digitalpreneur di Sleman
Menurut Sandiaga, total transaksi dari pemanfaatan aplikasi ini sudah mencapai Rp1,9 miliar.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiga Salahudin Uno, mengunjungi Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II, di Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Jumat (20/7/2024).
Kunjungan dilakukan sebagai salah satu rangkaian visitasi Santri digitalpreneur Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Terima kasih kepada para santri di Ponpes Assalafiyah Mlangi. Ini sudah kunjungan ke sekian, saya lihat banyak sekali perkembangan digitalisasi, khususnya segi transaksi dan layanan pesantren dengan 14 aplikasi," ujar Sandiaga, dalam sambutannya.
Menurut Sandiaga, total transaksi dari pemanfaatan aplikasi ini sudah mencapai Rp1,9 miliar. Untuk itulah program yang ada harus dikembangkan karena mampu menciptakan lapangan kerja dengan beragam inovasinya.
"Saya ke sini (untuk) sowan kiai. Saya ingin meninggalkan program yang bermanfaat bagi pesantren. Santridigital preneur sudah mampu menciptakan lapangan kerja," ujar Sandiaga.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan program Kemenpaarekraf sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tujuan program ini adalah untuk mencetak santri yang berkarakter kuat dan berintegritas dalam berkarya, memberdayakan santri unggulan agar kompetitif di industri kreatif dan digital, serta menjadikan santri modern yang tetap mengutamakan akhlakul karimah.
Pada tahun ke-4 penyelanggaraan, kegiatan Pelatihan Santri DigitalPreneur Indonesia diadakan kembali di 10 kabupaten/kota terpilih, yaitu Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo, Gresik, Padang Panjang, Banyuwangi, Wajo, dan Pekanbaru. Maka pada saat ini terpilihlah Pondok Pesantren Assalafiyyah.
Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Di setiap kota, dijaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama empat hari.
Setiap pesantren akan tergabung menjadi satu kelompok yang beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Direktur Pendidikan Ponpes Assalafiyah Mlangi 2, KH Irwan Masduki, mengapresiasi program Santridigital Preneur Indonesia. Program ini sejalan dengan kegiatan yang ada di pesantren. Salah satunya diaplikasikan dalam Digital laundry aplikasi yang melibatkan beberapa warga sekitar.
"Saat ini sedang mengembangkan aplikasi pengolahan sampah, semoga ini juga menguntungkan," ujar Irwan. (TSA)