Satgas Sebut Penularan Covid-19 Paling Berpeluang Terjadi di Transportasi Umum
Selama melakukan perjalanan, penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lainnya paling berpotensi terjadi di moda transportasi umum.
IDXChannel - Aktivitas sosial, ekonomi dan budaya masyarakat berangsur-angsur mulai kembali dibuka secara perlahan. Hal ini membuat otomatis, secara grafik terjadinya peningkatan mobilitas pergerakan masyarakat.
Meski tren baik terus terjadi dalam kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, masyarakat diimbau untuk harus tetap selalu waspada dan jangan sampai lengah. Mengingat virus dan infeksi Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka dari itu potensi penularan Covid-19 di tempat-tempat spesifik pun masih ada.
Contohnya dalam mobilitas kita ke luar rumah, nyatanya selama perjalanan yang kita tempuh pun ada peluang untuk tertular penyakit infeksi pernapasan yang sudah merenggut nyawa jutaan manusia di berbagai penjuru dunia satu ini.
Koordinator Pakar dan Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku mengatakan, selama melakukan perjalanan walau faktor risiko memang bervariasi, tapi penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lainnya paling berpotensi terjadi di moda transportasi umum.
“Selama perjalanan, faktor risiko penularan Covid-19 bervariasi. Meski demikian, penularan Covid-19 paling berpeluang terjadi di dalam transportasi umum dan penyebabnya beragam,” ujar Prof. Wiku, ketika siaran langsung Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, di akun Sekretariat Presiden, Kamis (30/9/2021).
Tiga penyebab utamanya ialah, tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, sistem ventilasi udara, jarak antar penumpang, durasi perjalanan, dan kebersihan dari alat moda transportasi itu sendiri.
Jika berkegiatan sehari-hari dengan menggunakan alat transportasi umum, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai langkah antisipasi.
“Memastikan seluruh penumpang memakai masker dan menjaga jarak selama perjalanan, tidak berbincang selama perjalanan, pemilik atau perusahaan alat transportasi wajib menjamin sistem ventilasi udara berjalan baik dan melakukan pembersihan armada transportasi dan disinfeksi rutin,” lanjut Prof. Wiku
Meski risiko yang ada memang cukup tinggi, tapi dengan langkah antisipasi yang didukung penuh oleh penumpang dan perusahaan pengadaan alat transportasi. Maka risiko penularan yang cukup tinggi selama perjalanan ini bisa ditekan. (NDA)