Saudi Aramco Bangun Kilang dan Pabrik Petrokimia di China
Perusahaaan minyak dan gas Saudi Aramco asal Arab Saudi bersama mitranya dari China akan mulai membangun kompleks penyulingan dan petrokimia berskala besar.
IDXChannel – Perusahaaan minyak dan gas Saudi Aramco asal Arab Saudi bersama mitranya dari China akan mulai membangun kompleks penyulingan dan petrokimia berskala besar di Negeri Tirai Bambu tersebut. Kedua pihak sepakat mempercepat proyek yang sempat terhenti selama pandemi.
Aramco setuju untuk memulai pembangunan kompleks penyulingan di Provinsi Liaoning bersama North Huajin Chemical dan Panjin Xincheng. Pembangunan akan dimulai pada kuartal kedua dan proyek ini diharapkan akan beroperasi penuh pada 2026.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco Amin Nasser dalam sebuah seminar bisnis di Beijing pada Minggu (26/04/2023).
Kerja sama yang dilaporkan bernilai USD10 miliar tersebut dihidupkan kembali awal tahun lalu. Sebelumnya, Aramco memutuskan untuk menunda investasi karena pandemi.
Kerja sama ini disepakati pada 2019 selama kunjungan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ke Beijing.
"Kami melihat peluang besar dan saling menguntungkan untuk membangun sektor hilir yang terintegrasi berkualitas baik di dunia maupun di china," kata Nasser, dilansir dari Reuters pada Senin (27/04/2023)
“Aramco memperluas kapasitas produksi minyak sebesar satu juta barel per hari menjadi 13 juta barel pada tahun 2027 dan akan meningkatkan produksi gas lebih dari 50 persen pada 2030,” lanjutnya
Aramco berambisi menjadi sumber energi dan bahan kimia yang lengkap untuk keamanan energi jangka panjang dan pembangunan berkualitas tinggi di China,
Kompleks penyulingan akan memiliki kapasitas 300.000 barel per hari. Sementara itu, pabrik petrokimia akan memproduksi 1,65 juta ton etilena dan 2 juta ton paraxylene setiap tahunnya.
Aramco akan memasok sebanyak 210.000 barel per hari bahan baku minyak mentah untuk proyek ini.
Nantinya Aramco bakal memiliki saham sebesar 30 persen, Norinco Group, perusahaan induk dari North Huajin Chemical, akan memiliki 51 persen saham dan Panjin Xincheng akan memiliki sisanya yaitu 19 persen saham.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)