ECONOMICS

SBR012 Catat Rekor Penjualan Terbesar, Tembus Rp22,18 Triliun

Fiki Ariyanti 13/02/2023 19:26 WIB

Nilai penjualan SBR012 mencapai Rp22,18 triliun. Ini adalah nominal penjualan terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel online non tradable.

SBR012 Catat Rekor Penjualan Terbesar, Tembus Rp22,18 Triliun. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, nilai penjualan SBR012 seri T2 (Tenor 2 Tahun) dan T4 (Tenor 4 Tahun) mencapai Rp22,18 triliun. Ini adalah nominal penjualan terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel online non-tradable (tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder). 

Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan mengungkapkan, SBR012 adalah SBN ritel pertama di 2023, sekaligus pertama kalinya pemerintah meluncurkan dua seri sekaligus. 

"Respons masyarakat luar biasa. Dari target Rp10 triliun dalam seminggu sudah habis," kata dia dalam IG Live yang disiarkan di akun instagram DJPPR Kemenkeu, Senin (13/2/2023). 

Deni menceritakan, pada hari pertama pembukaan masa penawaran SBR012, penjualan sudah tembus Rp2 triliun. Lalu target Rp10 triliun dalam satu minggu sudah tercapai. 

"Kita tambah jadi Rp15 triliun. Habis lagi Rp20 triliun. Hingga akhir masa penawaran, totalnya mencapai Rp22,18 triliun untuk dua seri ini. Ini adalah prestasi fenomenal," terang Deni. 

Deni merinci, dari total Rp22,18 triliun penjualan tersebut, penjualan SBR012-T2 mencapai sebesar Rp16,73 triliun dan SBR012-T4 sebesar Rp5,45 triliun.

"Ini pencapaian yang luar biasa. Terima kasih kepada investor sudah memercayakan investasinya di SBN Ritel," ucapnya. 

Menurut Deni, SBR012 ini berbeda dengan penerbitan Sukuk Tabungan seri ST009 di akhir tahun lalu yang juga laris manis, bahkan sampai disebut-sebut susah untuk membeli dibanding tiket konser Blackpink. 

"Ini (SBR012) memang beda dengan kemarin ST009. Saat itu, kondisi pembiayaan sudah terpenuhi karena penerimaan pajak sudah tinggi, sehingga kita tidak perlu menambah penerbitan SBN Ritel. Kalau sekarang, masih di awal tahun sehingga kita punya fleksibilitas (menambah)," tandas Deni.

(FAY)

SHARE