Sektor Pariwisata Mulai Bergairah, ASITA Justru Khawatir Soal Ini
Dengan banyaknya Wisatawan yang datang berkunjung, secara otomatis aktivitas ekonomi yang dilakukan di sekitar destinasi tersebut juga bakal meningkat.
IDXChannel - Ketua DPD NTT, Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Abed Frans mengatakan pasca pandemi covid 19, sektor pariwisata tengah dalam pemulihan untuk bangkit.
Bahkan, kunjungan ke beberapa destinasi wisata naik setelah pemerintah melonggarkan mobilitas masyarakat.
Misalnya pada tingkat kunjungan wistaan yang datang ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang saat ini tengah reborn pasca pandemi covid 19.
"Peningkatan luar biasa, kalau transportasi tidak bisa mengimbangi, itu bisa dibayangkan ramainya di labuan bajo atau Flores sendiri," ujar Abed dalam Market Review IDXChanel, Jumat (15/7/2022).
Meski ditengah kondisi reborn pasca pandemi covid 19, Abed mengatakan ada ke khawatiran dari adanya kenaikan tiket akses masuk ke destinasi pariwisata, seperti yang akan diterapkan pada 1 Agustus mendatang untuk mengunjungi pulau komodo.
Kebijakan harga tiket masuk ke Pulau komodo yang mulai Agustus mendatang menjadi Rp3,75 juta itu dikhawatirkan bakal menurunkan demand masyarakat untuk melakukan wista kesana.
Padah sebelumnya, harga tiket masuk Pulau komodo tidak lebih Rp200 ribu, dengan harga segitu banyak wistawan baik dari mancanegara maupun domestik datang mengunjungi.
Dengan banyaknya Wisatawan yang datang berkunjung, secara otomatis aktivitas ekonomi yang dilakukan di sekitar destinasi tersebut juga bakal meningkat.
"Salah satu karakter wisatawan adalah harga, meskipun belannya banyak, tapi harga harga menjadi urutan nomor satu untuk melakukan Wisata, jadi kalau seperti ini ada penurunan permintaan di khawatirkan," lanjut Abed.
Oleh karena itu Abed selaku asosiasi merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah yang menaikan harga tiket masuk secara siginifikan tersebut. Karena bakal banyak masyarakat yang menurunkan niat untuk berwisata.
"Iya pasti itu, domino effect perimmbtaan pariwisata akan ke semua sektor, ke UMKM, restoran, dan lain lain," pungksnya.
(SAN)