Selain Bangun Pabrik Baterai EV, Hyundai Didorong Investasi Tingkatkan SDM RI
Pemerintah mendorong Hyundai untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM hingga pemasok di RI untuk menguasai ilmu di bidang kendaraan listrik.
IDXChannel - Produsen komponen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Mobis berkomitmen mengintensifkan kerja sama pelatihan vokasi dan teknis (engineering) dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengapresiasi komitmen tersebut. Dengan sistem yang tepat dan efektif, pelatihan ini diyakini mampu meningkatkan daya saing SDM di masa mendatang.
“Kami mendorong Hyundai untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemasok, atau para insinyur Indonesia untuk menguasai ilmu di bidang kendaraan listrik (electric vehicle/EV)," ungkap dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (21/5).
"Pelatihan tersebut diharapkan tidak hanya di bidang kendaraan, namun juga terkait mesin serta turunannya. Tidak ketinggalan, pemasok lokal di daerah sekitar pabrik, diharapkan juga akan turut dilibatkan,” terangnya.
Menurut Jerry, hal ini akan menguntungkan Indonesia yang saat ini sedang mengakselerasi pengembangan EV melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
Lebih jauh katanya, pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste- to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.
“Pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya Hyundai yang aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (Hidrogen dan Kemanusiaan). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, namun juga menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi," jelas Jerry.
"Untuk mendorong pengembangan proyek tersebut, rencananya Hyundai akan menggandeng salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yakni Pertamina,” dia menambahkan.
Selain mempercepat pengembangan EV, sambung Jerry, pemerintah Indonesia juga tengah mendorong percepatan transisi energi fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi Surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan alternatif lain sumber energi, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.
“Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang telah dilakukan pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) yang didukung oleh Hyundai, seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia,” tutur Jerry.
Sementara itu, Executive Chair Hyundai, Euisun Chung Hyundai menjelaskan, saat ini, Hyundai sedang membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Pembangunan pabrik sel baterai tersebut dilakukan di Karawang, Jawa Barat dan merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi pada kuartal III-2024.
“Kami juga mengundang pihak pemerintah Indonesia untuk hadir dalam pembukaan pabrik sel baterai dan mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat di Juni mendatang,” terangnya.
Eusiun menambahkan, Hyundai menyambut baik aksesi Indonesia bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (The Organization for Economic Co-operation and Development/OECD).
“Kami yakin, bergabungnya Indonesia dengan OECD akan memberi manfaat signifikan bagi negara dan bagi komunitas internasional secara keseluruhan,” pungkas Eusiun.
(FAY)