ECONOMICS

Selain Generasi Milenial, Ini 'Penguasa' Baru Investasi Ritel di Indonesia

Michelle Natalia 11/07/2022 14:00 WIB

Investor milenial menjadi penguasa terbesar dengan tingkat literasi keuangan yang memadai.

Selain Generasi Milenial, Ini 'Penguasa' Baru Investasi Ritel di Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengklaim bahwa aktivitas investasi ritel dalam negeri kini dikuasai oleh dua kelompok besar masyarakat. Investor milenial menjadi penguasa terbesar dengan tingkat literasi keuangan yang memadai.

Sedangkan di peringkat kedua, yang menarik, justru ditempati oleh kelompok perempuan yang menjadi savvy investor alias investor cerdas yang mampu memanfaatkan besarnya potensi cuan di dunia investasi.

"Jadi maaf ya, (investor) Bapak-Bapak Saya tidak sebut, tapi (generasi) milenial dan Ibu-Ibu itu yang hebat (investasinya)," ujar Sri, dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital 2022, Senin(11/7/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengklaim bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di bawah kepemimpinannya sejauh ini telah melakukan upaya transformasi keuangan negara menuju digital. Salah satunya dalam mengisukan Surat Berharga Negara (SBN).

"Sekarang SBN retail juga bisa dilakukan secara digital, sehingga bisa menjangkau pasar investor milenial dan juga IBu-Ibu sebagai savvy investor Indonesia saat ini," tutur Sri.

Tak hanya itu, Sri juga menyebut bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kini sudah bisa menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Selain itu, pembayaran pajak juga telah menggunakan sistem digital berupa e-filing dan e-payment.

"Dan dalam PPS (Program Pengungkapan Sukarela) atau Tax Amnesty Jilid II kemarin yang berakhir pada 30 Juni lalu, tidak ada satupun pengusaha atau perorangan yang datang ke kantor pajak. Semuanya dilakukan secara online," ungkap Sri.

Dalam operasi perbendaharaan negara, lanjut Sri, semua kuasa pengguna anggaran dulunya meminta uang persediaan Rp50 juta secara cash. Namun kini semua transaksi tersebut telah menggunakan DigiPay. Proses procurementnya juga menggunakan digital procurement, terutama untuk UMKM di platform UMKM.

"Ini semua (dilakukan) secara bertahap. Keuangan negara tidak hanya sekadar memberi uang kepada pak Johnny untuk membangun infrastruktur, untuk Kartu Prakerja, untuk PKH dan bansos inklusif saja. Tapi kita juga mentransformasi cara kita bertransaksi, dan kita akan menggunakan keuangan negara untuk mentransformasi ekonomi, government, dan citizen menjadi digital," tegas Sri. (TSA)

SHARE